Mohon tunggu...
Fadjari Wibowo
Fadjari Wibowo Mohon Tunggu... wiraswasta -

menjemput matahari menjemput asa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Maafkan Aku Senja

25 September 2014   04:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:37 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi kuberanjak lekas menjumput rejeki
Mengarungi lorong kehidupan
Keriuhan pasar menenggelamkanku
Beban yang kubawa terasa jadi ringan
Setelah satu dua sapa
Setelah oceh nakal bocah sudut pasar
Tapi kepedihan hari lalu kembali membayang

Kujalani lagi lorong kehidupan
Kutinggalkan Pagi di keriuhan pasar meredup
Kumenemui Siang di pengap asap kotaku
Ada wajah wajah murka dihadapan Siang
Ada wajah wajah kecewa di kanannya
Ada wajah wajah sinis di kirinya
Tapi juga kulihat wajah wajah berpengharapan diselanya
Beban yang kubawa terasa jadi ringan
Tapi kepedihan hari lalu kembali membayang

Dengan langkah terseret
Kutinggalkan Siang di bak sampah batas kotaku
Penuh debu dosa kehidupan seluruh ragaku
Tusukan onak duri di hutan ranggas sadarkan jalanku
Tertatih aku menuju Pohon Jati disudut sana
Bersama, kuhela beban yang kubawa

Dibawah Pohon Jati itu
Aku sandarkan jiwaku
Juga luka raga dan debu dosaku
Dan beban hari lalu
Saat itulah Sang Waktu menemuiku
Dan memintaku untuk bersama ke Istananya

Tak bisa lagi kupenuhi janjiku kepada Senja
Sang Waktu mengangkat semua debu dosa dan luka raga
Dan beban hari lalu

Maafkan aku Senja,
Tak bisa menemanimu menemui Malam
Istana Sang Waktu mendekap hangat dan membebaskanku
Dari semua kepedihan dan dosaku

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun