Mohon tunggu...
WongNdeso
WongNdeso Mohon Tunggu... Administrasi - ASN

Orang Ndeso yang ingin terus belajar, berbagi dan bermanfaat untuk orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mainan Jadul Menantang Game Online

7 Januari 2023   11:21 Diperbarui: 7 Januari 2023   12:37 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Saat ini, di era disrupsi tehnologi anak anak bahkan orang dewasa lebih menggemari Permainan Canggih atau yang biasa sering di sebut Game On Line . Permainan atau game yang berbasis tehnologi ini mampu menyita dan mengalihkan fokus dan konsentrasi kita semua terutama anak anak, sehingga terkadang mengganggu belajarnya atau kehidupan sosialnya.  

Bagi kesehatan kecanduan Game Online atau game yang berbasis tehnologi dapat menyebabkan terganggunya kesehatan, terutama kesehatan menyal, Dilansir dari detik edu, ada beberapa akibat kecanduan game online :

1. Perubahan Mood. Perubahan mood adalah kondisi dimana game on line menjadi penentu mood seseorang. Jika seseorang kalah dalam bermain game on line maka dia akan marah marah sendiri, bahkan memukul mukul benda di sekitarnya.

2. Boros. Main game online tentunya membutuhkan kuat. Orang yang kecanduan game online, apalagi kalah, maka orang itu akan tidak peduli berapa uang yang dikeluarkan untuk membeli kuota.

3.  Otak depan tak berkembang. Menurut penelitian di Jepang, nahwa anak anak yang sering main game online otak depannya nggak terstimulus, sehingga kurang berkembang. Berbeda dengan anak anak yang sering berlatih aritmetika.

4.  Penurunan Konsentrasi Belajar. Anak anak yang sering bermain game online menjadi berkurang fokus belajarnya. 

5. Halusinasi. Seorang pemimpin penulis studi psikologi bernama Angelina Ortys de Gartani dari Universitas Notingham Forest Inggris mengatakan bahwa 'obyek dan peristiwa yang terstimulasikan di video game telah berubah menjadi obyek evokatif. Dimana pikiran gamer seolah melengkapi serpihan puzzle, dan mereka melihat dan mendengar apa yang mereka harapkan karena video game yang telah dimainkannya'.

6. Insomnia. Insomnia terjadi karena seringnya berhadapan dengan Smartphone atau laptop sehingga mengurangi hormon melatonin. Karena berkurangnya hormon melatonin ini menyebabkan sulit tidur dan jika dibiarkan akan mengganggu kesehatan.

7. Kerusakan mata. Ini terjadi karena mata dipaksa menatap layar Smartphone tau laptop dalam waktu lama.

8. Mudah berkata kasar. Kebiasaan ini terjadi muncul saat kalah dalam bermain game. sayangnya kebiasaan ini juga dibawa pada saat tidak bermain game on line. 

Hal diatas jika tidak diantisipasi atau dilawan, tentunya akan mengancam harmoni kehidupan sosial. Dan jika semakin banyak yang kecanduan, akan berdampak disharmonisasi di masyarakat. Sesuatu yang sangat membahayakan bagi sendi kehidupan bernegara. 

Saya yang termasuk generasi kolonial (he..he..he karena sudah menjelang 50 tahun), sebetulnya senang dengan perkembangan kecanggihan tehnologi, tetapi di satu sisi juga prihatin karena semakin banyaknya generasi muda (generasi milinela dan Zilenial) yang semakin tergantung dengan Tehnologi. Termasul dalam hal permainan atau game.

Dulu zaman saya kecil, istilah permainan biasanya disebut ' dolanan' (bahasa Jawa ) yang artinya bermain. Makna bermain saat itu ya betul betul bermain. Ada aktivitas fisik, ada interaksi langsung dan ada alat yang digunakan untuk bermain. Kala itu ada banyak jenis alat 'dolanan' atau mainan jadul   yang sering dimainkan oleh anak anak kala itu. Ada congkak, ada gobak sodor, ada enggrang, ada pathok lele, pecah piring, kelereng, petak umpet , engklek  dan saat ini yang lagi viral lato lato.. Semua mainan jadul ini dimainkan dengan interaksi langsung melibatkan fisik dan  juga imajinasi.. Suatu aktivitas pembelajaran bagi anak anak untuk belajar bersosial, melatih fisik dan dan imajinasi serta komunikasi. 

Pertanyaannya, bisakah mainan jadul ini menantang game on line, untuk mengalihkan perhatian anak pada kecanduan game on line ?

Sebelum kita menjawab pertanyaannya itu, tentunya kita harus mengulik dulu manfaat dan dampak positif dari mainan jadul . Adakah ditemukan keasyikan pada saat kita memainkan mainan jadul?

Secara umum ada Empat manfaat jika bermain dengan permainan tradisional ( mainan jadul )

1. Menyehatkan tubuh.  Mainan jadul biasanya dimainkan dengan gerakan dinamis dan butuh lapangan atau areal yang luas. Seluruh anggota tubuh bergerak memainkan permainan ini mulai dari melompat, lari gerakan tangan. Contohnya petak umpet, engklek, pecah piring, lompat tali.

2.  Membangun kerjasama. Mainan jadul membutuhkan kerjasama antar kelompok untuk bisa memenangkan permainan.Kerjasama diperlukan diberbagai aspek kehidupan. Kerjasama dan gotong royong memudahkan untuk memecahkan suatu masalah atau mencapai target

3.  Membangun keakraban. Mainan Jadul biasanya dimainkan secara berkelompok. Satu sama lain saling membutuhkan untuk memenangkan permainan. Dari kerjasama ini terbangun keakraban.

4. Mengenal Bahasa Baru. Keunikan mainan jadul adalah biasanya diiringi dengan lagu daerah sesuai dengan asal permaian itu. Pengiring lagu ini menjadi sarana untuk mengenal bahasa baru dari daerah lain. Ini tentunya menjadi penyemai persatuan bangsa. 

Empat manfaat ini menjadi kekuatan mainan jadul untuk menantang mainan modern yang berbasis Tehnologi . Dengan syarat, ada gerakan mensosialisasikan mainan jadul, khusunya melalui lembaga lembaga pendidikan. 

Apalagi dengan 'Kurikulum Merdeka Belajar', mainan jadul punya kesempatan untuk menantang Game On Line. Sudah saatnya 'mainan jadul ' menjadi pilihan  pertama bagi anak anak bangsa. Mari Cintai Mainan Jadul yang berakar dari karakter bangsa!!

#WongNdeso

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun