Sedangkan untuk anak usia lebih besar, seperti di usia sekolah dasar, permainan yang melibatkan teka-teki atau permainan strategi bisa menjadi pilihan yang lebih menantang dan merangsang kemampuan berpikir mereka.
Saat memilih permainan, pastikan permainan tersebut sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif anak. Permainan seperti puzzle atau permainan papan yang membutuhkan perencanaan dan pemecahan masalah adalah pilihan yang tepat untuk anak-anak yang sudah cukup matang dalam hal pemikiran logis.
Selain itu, pastikan juga permainan yang dipilih sesuai dengan perkembangan sosial anak. Anak-anak yang lebih besar akan lebih menikmati permainan yang melibatkan kerja tim atau kompetisi, sementara anak yang lebih muda cenderung lebih suka bermain secara individu atau bersama satu teman saja.
2. Mengidentifikasi Minat dan Preferensi Anak
Mengenali minat anak juga merupakan faktor penting dalam memilih permainan yang menantang.
Setiap anak memiliki ketertarikan yang berbeda, dan dengan memilih permainan yang sesuai dengan minat mereka, Anda dapat memastikan anak merasa tertarik dan terlibat.
Jika anak Anda menyukai tantangan fisik, Anda bisa memilih permainan yang melibatkan aktivitas fisik, seperti olahraga atau permainan luar ruangan yang membutuhkan keterampilan fisik tertentu.
Misalnya, permainan seperti lompat tali atau permainan yang melibatkan rintangan bisa menjadi cara yang menyenangkan untuk melatih koordinasi motorik kasar sambil memberi tantangan fisik yang menarik.
Namun, jika anak lebih tertarik pada kegiatan yang melibatkan pemikiran atau kreativitas, permainan seperti teka-teki, permainan strategi, atau membangun sesuatu dengan LEGO bisa menjadi pilihan yang bagus.
Permainan seperti ini tidak hanya menantang anak untuk berpikir, tetapi juga memberi mereka ruang untuk berimajinasi dan menciptakan sesuatu dengan tangan mereka.
Ketika anak memilih permainan yang mereka minati, mereka akan lebih terlibat dan semangat untuk menghadapi tantangan yang ada dalam permainan tersebut.