Mohon tunggu...
David Efendi
David Efendi Mohon Tunggu... Penulis - Pegiat Kader Hijau Muhammadiyah

seorang warga biasa-biasa saja. Ingin berbagi sebagai bagian upaya memberikan arti hidup small act of Kindness. Pegiat Perpustakaan Jalanan Rumah Baca Komunitas yang memberikan akses bacaan, pinjaman buku tanpa syarat dan batas waktu. Belajar apa saja sebagai kontributor di www.rumahbacakomunitas.org

Selanjutnya

Tutup

Money

Robohnya Warung Rakyat ini

15 Maret 2016   14:15 Diperbarui: 16 Maret 2016   02:57 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rakyat menanggu pedih

Itu nyanyian nestapa betapa pemimpin telah meninggalkan rakyatnya sendiri digilas oleh kuasa kapital. Pasar rakyat kehilangan citra baik, ilang kumandange diganti oleh konstruksi normalitas baru yaitu bahwa pasar tradisional tak beradab, kumuh, rapuh, trocoh, dan stigma buruk lainnya. Sementara took modern berjejaring sejenis alfa mart, indomart, dan pemangsa lainnya itu dikesankan teramat positif: bersih, ramah,. Murah, dan sehat. Ini adalah kemenangan branding kapitalisme yang diiyakan-diamini oleh penguasa. Ya,. Pemerintah yang kita harapna membantu rakyat kecil dan pasar rakyat justru bersuka cita turut merobohkan warung rakyat atau pasar tradisional.

Ada pengakuan sangat kuat dari pelaku pasar rakyat, setelah direvitalisasi pasar tradisional tidak malah baik tapi semakin hancur dan semakin sunyi dari keriuhan warga berdagang. Banyak orang dibuat tak nyaman justru karena rezim modernisasi yang dipaksakan oleh pengelola pasar, oleh dinas-dinas yang sok tahu akan kehidupan khalayak pasar rakyat.

Warung rakyat bukan hanya pertahanan perut apabila kita maknai. Warung rakyat adalah alat pertahanan moral kebudayaan luhur yang diwariskan bangs ini. Agar bangsa ini tidak menjadi perusak (downloader) yang super eksploitatif akibat cara kerja pasar yang tak manusiawai. Pasar tak manusiawi yang cenderung monopolistic.

Pengurusan depkes label halal akan sangat sulit dilakukan sehingga kalau pun dilakukan itu tak sepadan dengan hasil berjualan. Begitu juga dalam aspek perizinan swalayan pasar rakyat yang agak dibuat modern, syaratnya dipersulit (pengakuan pengelola swalayan lokal, nama dihilangkan).  Jadi, pilihan semakain mengecil: bubrah atau roboh warung ini. Siapa peduli?

Thohari menuliskan dialog:

….maka adalah kata korupsi dikenal dalam sebuah system kekuasaan kerajaan? TIDAK. Karena bumi, air, udara, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya serta manusia yang hidup di atasnya adalah milik raja dan para pembantunya.  Korupsi hanya ada dalam definisi di Negara republik sementara republickini tak pernah tegak berdiri”

Sekumpulan manusia yang melibatkan diri sebagai forum “sabda rakyat jogja” ingin mengembalikan keadilan ekonomi. Ingin menjadikan keistimewaan nyata dengan memberikan ruang hidup bagi warung kecil, warung tetangga, dan ekonomi rakyat ini. Di DIY, harusnya masalah ini lebih cepat dibereskan dengan membubarpaksakan TMB illegal, menolak perpanjangan izin TMB, dan membangun kekuatan ekonomi berbasis koperasi rakyat. Ini lah keistimewaan yang dicita-citakan.

Tulisan ini kita tutup dengan sebuah mantra yang ditulis oleh sastrawan muda belia saudara Rifki Sanahdi sebuah “doa untuk kematian kaum downloader (tukang eksploitatsi kekayaan dan perampas kemanusiaan):

Langit senja menjingga di ufuk barat

Memancarkan secercah sinar yang masih tersisa sebelum malam menjemput

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun