Mohon tunggu...
daryo susmanto
daryo susmanto Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar

jangan berhenti belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membentuk Karakter APIK dalam Program Live In

21 November 2019   06:21 Diperbarui: 21 November 2019   12:08 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta Live In di Desa Jagasari, Majalengka. Dokumen Penulis

Live In merupakan salah satu program kegiatan SMP Negeri 1 Cirebon yang bertujuan membentuk karakter siswa, di antaranya dalam membentuk kemandirian dan kepedulian. Kegiatan ini juga mengajarkan siswa dalam menghadapi kehidupan secara nyata. Mereka dititipkan ke rumah-rumah penduduk untuk mempelajari kehidupan nyata selama 3 hari.

Panitia saat menitipkan peserta kepada orangtua asuh. Dokumen Prima Husada.
Panitia saat menitipkan peserta kepada orangtua asuh. Dokumen Prima Husada.
Kegiatan yang diikuti oleh 425 siswa ini merupakan kegiatan yang pertama kali bagi SMP Negeri 1 Cirebon. Dari sejumlah siswa tersebut mereka dititipkan ke 106 rumah (homestay). dengan rata-rata 4 anak setiap homestaynya. Mereka akan mengikuti setiap aktivitas yang dilakukan oleh orangtua asuhnya masing-masing.

Live in SMP Negeri 1 Cirebon dilepas oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon, Dr. Irawan Wahyono di halaman depan sekolah. Beliau berpesan kepada seluruh peserta Live In untuk selalu menjaga nama baik diri dan keluarga besar SMP Negeri 1 Cirebon. Beliau juga berpesan agar peserta Live In selalu menaati tata tertib yang sudah ditentukan oleh sekolah dan tata tertib serta sopan santun yang ada di keluarga orangtua asuh dan masyarakat sekitar.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebuon tengah memberikan arahan kepada peserta Live In. Dokumen Suheri
Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebuon tengah memberikan arahan kepada peserta Live In. Dokumen Suheri
Perjalanan dari SMP Negeri 1 Cirebon sampai ke lokasi Live In yakni Desa Jagasari, Kecamatan Cikijing, Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat ditempuh sekitar 2 jam dengan jarak kurang lebih 60km. Sesampainya di di Desa Jagasari, rombongan diterima di balai desa. Kemudian peserta Live In diserahkan secara simbolis oleh Kepala SMP Negeri 1 Cirebon Bapak Lilik Agus Darmawan dan diterima oleh Kepala Desa Jagasari, Bapak Muslikh.

Desa Jagasari terdiri atas beberapa Blok, yaitu Blok Desa, Blok Kidul, Blok Legok, Blok Sarang Peuteuy, Blok Katawang, Blok Kaler, Blok Astana Gede, Blok Colom Lebak, Blok Colom Tengah, Blok Colom Tonggoh, dan Blok Sukamulya. Dari sejumlah blok itu, yang dipakai untuk kegiatan Live In hanya 4 blok yakni Blok Desa, Blok Kaler, Blok Kidul, dan Blok Colom Lebak.

Salah satu orang tua asuh, Ibu Mimin menuturkan bahwa mereka sangat senang dengan program ini. Mereka berharap anak-anak yang dititipkan di rumahnya kelak menjadi anak yang sukses. Ibu Mimin menyampaikan anak-anak sangat sopan dan tidak malu-malu. Siswa yang tinggal di rumah Bu Mimin ialah Makruf, Mufid, Daus, dan Damar.

Bu Mimin dengan keempat anak asuhnya. Dokumen penulis.
Bu Mimin dengan keempat anak asuhnya. Dokumen penulis.
Sementara itu, menurut Pak Dede dan Bu Entin kegiatan ini sangat positif karena dapat menambah saudara dan seperti keluarga sendiri. Anak-anak sangat menikmati sehingga mereka sangat enjoy. Keluarga Pak Dede dan Bu Entin ketitipan empat siswi yaitu, Diana, Salma, Nabila, dan Khansa.

Bu Entin didampingi Ketua RT bersama peserta Live In. Dokumen penulis
Bu Entin didampingi Ketua RT bersama peserta Live In. Dokumen penulis
Hampir semua anak peserta Live In sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Mereka merasa senang karena mendapatkan pengalaman-pengalaman baru yang menarik saat bersama orangtua asuh mereka. Bahkan, ada yang berkomentar waktunya terlalu sebentar cuma 3 hari. Mereka meminta supaya waktunya ditambahin, semiggu atau sebulan sekalian. 

Buku Panduan Live In. Dokumen penulis
Buku Panduan Live In. Dokumen penulis

Dalam kegiatan ini, panitia juga membuat Buku Panduan Live In. Buku panduan ini berisi tata tertib, jadwal, dan lembar kerja siswa (LKS). LKS dalam buku panduan ini sejenis jurnal yang harus diisi oleh peserta sesuai kelompoknya. Peserta juga diharuskan membuat dokumentasi baik berupa foto maupun video (ngevlog). Panitia berharap semoga kegiatan ini memberikan hal positif bagi seluruh siswa. Diharapkan kegiatan ini mampu membentuk karakter agamis, pintar, inovatif, dan kompetitif (APIK). Hal ini seperti yang disampaikan oleh Ketua Panitia Live In, Bapak H. Achmad Taufik dan dibenarkan oleh kepala sekolah.

Kepala sekolah saat memberikan pengarahan sekaligus menyerahkan peserta Live In kepada orangtua asuh. Dokumen penulis.
Kepala sekolah saat memberikan pengarahan sekaligus menyerahkan peserta Live In kepada orangtua asuh. Dokumen penulis.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun