Mohon tunggu...
daryo susmanto
daryo susmanto Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar

jangan berhenti belajar

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

JNE Siap Fasilitasi UMKM Tembus Pasar Internasional

31 Oktober 2019   12:48 Diperbarui: 1 November 2019   17:32 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para Narasumber JNE Kopiwriting Cirebon. Dokumentasi Penulis

Cirebon menjadi salah satu kota yang dipilih menjadi tempat penyelenggaraan JNE Kopiwriting di antara kota lainnya, yakni Bandung, Padang, Banjarmasin, Malang, dan Yogyakarta. Alasan Kota Cirebon menjadi salah satu yang dipilih adalah karena pertumbuhan pengiriman di Cirebon meningkat. Selain itu, karena Cirebon terletak di lokasi yang strategis dan ditunjang pula oleh akses Jalan Tol Cipali (Cikampek-Palimanan) serta Bandara Kertajati.

Bertempat di Olive Bistro Cirebon, JNE Kopiwriting kali ini dibuka oleh Murah Lestari, regional head JNE Jawa Barat. Dalam sambutannya beliau mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia didukung oleh berkembangnya UMKM di negara ini. Lebih lanjut beliau mengatakan perkembangkan ekonomi digital juga sangat berdampak positif kepada bidang logistik karena permindahan  barang  dari produsen ke konsumen membutuhkan logistik yang efisien sekaligus tepat waktu.

Connecting Happiness atau mengantarkan kebahagiaan adalah semangat yang harus terus dijalankan, bukan hanya dalam memberikan pelayanan prima kepada pelanggan, tetapi juga berbagai program yang memberikan manfaat. Oleh karena itu,  diperlukan upaya mendorong ekomoni digital UMKM lokal untuk dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri bahkan bisa menembus pasar Internasional. Hal ini tentu dengan dukungan sistem logistik yang menyediakan berbagai kemudahan bagi para pelaku industri kreatif dalam mengembangkan usahanya.

Kegiatan yang dilaksanakan pada Rabu, 30 Oktober 2019 dari pukul 15.00 WIB ini menghadirkan tiga narasumber. Tiga narasumber yang ditampilkan pada kegiatan ini,  yaitu dari Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi UKM (Disperindagkop) Kota Cirebon, Saepudin Jupri selaku Kabid Koperasi dan UMKM, Firman Ramadhan, deputy manager and marketing JNE Cirebon, dan Coky, Marketing Manager BT Batik Trusmi. Mereka dihadirkan untuk dipanelkan pada diskusi bertema Digitalisasi Dorong UMKM Lokal Tembus Pasar Internasional.

Pemaparan dari para narasumber. Dokumen Penulis
Pemaparan dari para narasumber. Dokumen Penulis
Potensi Cirebon sebagai Kota yang strategis sangat besar dalam tumbuh dan berkembangnya industri perdagangan termasuk usaha kecil dan menengahnya. Hal ini senada dangan apa yang disampaikan Jupri bahwa Kota Cirebon sebagai Metropolitan Cirebon Raya memiliki keunggulan pada sektor kuliner, sejarah, budaya, dan kerajinan yang ditunjang oleh ketersediaan infrastruktur transportasi, baik darat (jalur kereta api dobeltrak dan jalan tol), udara (Bandara Kertajati atau BIJB), maupun laut (pelabuhan).

Di sisi lain, tantangan dan permasalahan yang dihadapi UMKM di Cirebon juga ada seperti persaingan dengan usaha bermodal besar, keterbatasan inovasi, kreativitas, dan kemasan produk, serta keterbatasan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Namun, ada beberapa solusi yang tengah dilakukan oleh pemerintah daerah seperti pameran produk UMKM, pelatihan packaging, serta pelatihan e-commerce (digital marketing). Saat ini baru terdapat 63 UKM Kota Cirebon yang aktif dan rutin menggunakan media sosial dan praktik digitalisasi.

Program UMKM Kota Cirebon rupanya sejalan dengan visi dari JNE sebagai perusahaan logistik. Dengan pertumbuhan UMKM yang positif perlu dukungan kuat dari jasa-jasa pengiriman sehingga ketepatan waktu sangat dibutuhkan dalam peningkatan pelayanan UMKM terhadap konsumen yang berasal dari luar daerah.
Program digitalisasi JNE juga sangat membantu proses ketepatan dan kecepatan pengiriman. 

Program lainnya juga sangat membantu seperti JNE menyiapkan gudang bagi para pengguna jasanya dan bagi UMKM yang mau bekerjasama dengan JNE. JNE juga mengajak pelaku UMKM untuk berbisnis secara online dan mengirimkannya melalui jasa logistik. Intinya JNE siap memfasilitasi UMKM biar tumbuh pesat dan mampu menembus pasar internasional.

Salah satu perusahaan yang sudah melakukan kerjasama dengan JNE adalah BT Batik Trusmi. Batik Trusmi sendiri sudah masuk kategori usaha besar, tetapi tetap mengajak UKM biar tumbuh membesar bersama. Beberapa produk sudah dipajang dan dipasarkan di toko sehingga bisa langsung bersentuhan dengan para pembeli.

BT Batik Trusmi juga aktif memasarkan produknya melalui media online sehingga mampu menjangkau konsumen yang berada di luar daerah. Bahkan Batik Trusmi telah mampu memasarkan produknya ke luar negeri seperti ke Prancis.

Hasil dari kegiatan ini diharapkan terjadi sinergi yang kuat antara UMKM dengan pemerintah terkait serta didukung oleh kesiapan perusahaan logistik khususnya JNE dan usaha besar lain yang mau merangkul pengusaha kecil atau menengah. Dengan bersinergi diharapkan terjadi peningkatan signifikan dengan memanfaatkan teknologi terkini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun