Api yang tidak mengenal permisi
tidak peduli seikat atau sehimpun puisi.
Dibakarnya lahap-lahap sesuai porsi
siapa yang peduli.
Sekerumunan orang terbangun,
berlari menyelamatkan diri dan sebagian
isi perutnya. Mereka lupa ia
dan ia yang lain.
Di sudut perempatan,
kopiku ikut campur melepas jelaga.
Beruntung ia lekas mereda
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!