Mohon tunggu...
Moh Khozah
Moh Khozah Mohon Tunggu... Penulis - Dai Bilqolam

Alumni Mahasiswa BKPI IAIN Madura

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Sakit Masa Lalu Bahagia bersama Pemuda Perjaka

7 Mei 2019   08:18 Diperbarui: 7 Mei 2019   08:26 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah seharian bingung ke mana mau pergi akhirnya Kamelia bertemu dengan pemuda yang statusnya mahasiswa yang sedang mundar-mandir,  entah sedang mencari apa.
"Mohon maaf mas, boleh minta tolong?"
"Iya, embak. Ada apa."
"Di kota ini apakah ada yang membutuhkan tenaga pekerja iya."
"Beneran embak mencari pekerjaan."
"Iya mas."
"Kebetulan saya mempunyai toko kecil, namun tidak ada yang menjaganya sebab saya sibuk dengan kuliah sehingga jarang dibuka. Tapi di sini gajinya kecil embak," tuturnya Mahasiswa yang belum dikenal namanya.
"Iya mas, tidak apa-apa yang penting hati ini dan hari berikutnya saya bisa bekerja."
"Perkenalkan dulu nama saya Kameliatus Sofa dipanggil Kamelia."
"Nama yang bagus embak, namuku Firman biasa dipanggil Firman."
"Iya mas Firman."
"Kalau begitu langsung saja ke toko ya biar kamu juga bisa istirahat di sana dan sambil lalu melihat situasi dan kondisi di sana."
"Baik, mas Firman."
Kamelia dan Firman langsung pergi berjalan kaki menuju tokonya yang tidak jauh dari di mana ia bertemu.
"Terimakasih ya mas telah menerima saya menjadi karyawan mas."
"Iya embak sama-sama."
****
Kamelia kembali hadir seperti diri perempuan sebelumnya, ia kembali bangkit, di mana sebelumnya rapuh kini sudah lebih baik daripada sebelumnya. Firman bos nya selalu hadir dengan kebaikan hatinya yang tidak pernah menyakiti dan selalu mempekerjakan dengan baik sehingga menarik simpati hati Kamelia. Tidak hanya Kamelia selalu memberikan hal yang terbaik kepada Firman atas kebaikannya.

"Kamelia?"

"Iya, mas ada apa!"

"Saya punya hadiah untuk kamu!" Firman membuka kalung emas yang baru dibelinya dan kemudian memberikan kepada Kamelia sebagai tanda terimakasih telah bekerja dengan baik di tokonya. Kamelia dengan senang hati menerimanya.

"Terimakasih mas, telah baik hati kepadaku, tentu nya sejak mas menerima ku menjadi karyawan sudah sangat membantu."

"Sama-sama, oh iya. Kalau boleh tahu kamu itu sudah punya calon pendamping atau tidak."

"Mohon maaf, sebenarnya saya sudah keluarga tapi sudah cerai beberapa tahun yang lalu."

"Oh begitu, maaf ya sudah mengungkit masa lalu mu."

"Iya, mas tidak apa-apa kan mas tidak tahu."

"Bolehkah aku mendampingi mu dengan ikatan suci."

"Apakah mas tidak salah memilih calon pendamping, mas pemuda yang mungkin lebih pas mencari calon pendamping yang lebih muda dari saya. Apalagi saya saat ini berstatus janda dan mas sendiri bukan duda."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun