Literasi, yang seharusnya menjadi pilar penting dalam pembentukan intelektualitas mereka, terancam oleh dampak negatif narkoba. Pengaruh buruk zat-zat terlarang tersebut dapat menghambat kemampuan kognitif remaja,merugikan daya pikir dan menghambat proses pembelajaran.
Dalam konteks literasi, penyalahgunaan narkoba bisa menjadi penghalang bagi pengembangan kemampuan membaca,menulis dan memahami informasi. Literasi tidak hanya terbatas pada kemampuan membaca teks, tetapi juga melibatkan pemahaman yang mendalam terhadap isu-isu kompleks. Narkoba dapat mempersempit wawasan dan pengertian mereka terhadap dunia,merampas kesempatan literasi kritis yang sangat diperlukan di era saat ini.
Lanturan, seiring dengan literasi,juga menjadi korban utama penyalahgunaan narkoba. Remaja yang terjerumus dalam lingkaran penyalahgunaan zat seringkali mengalami penurunan performa akademis. Fokus yang terkikis, dan ketidakmampuan untuk menjaga disiplin belajar menjadi ancaman serius terhadap lanturan akademis. Dalam lingkungan pendidikan tinggi, di mana persaingan ketat, penyalahgunaan narkoba dapat merusak potensi akademis dan non akademis kemudian juga merugikan prospek karir mereka di masa depan.
Jika tidak diatasi dan dihadapi dengan serius, penyalahgunaan narkoba dapat merusak fondasi intelektualitas dan kemampuan berpikir kritis generasi muda. Oleh karena itu,perlu adanya upaya bersama dari keluarga,sekolah, dan masyarakat untuk membangun kesadaran akan bahaya narkoba dan mendorong pendekatan pencegahan yang efektif.
