Mohon tunggu...
Masa Ulina
Masa Ulina Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog di Bandung

alumni Fakultas Psikologi di Universitas Kristen Maranatha Bandung

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Dampak Self Harm yang Tidak Tertangani Tuntas

16 Februari 2023   17:51 Diperbarui: 12 Maret 2023   12:37 1040
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Ada kecenderungan untuk mengarahkan emosi negatif pada diri sendiri, berbentuk self criticism yang kuat. Pada setting klinis, 82 % pasien bertujuan untuk meringankan beban atau pikiran negatif, 57% sebagai resolusi atas permasalahan interpersonal (Cipriano, dkk, 2017).

Dampak melakukan self-injury atau self-harm (NSSI)

Berdasarkan DSM-V  pelaku melukai dirinya sendiri, luka yang ditimbulkan dangkal namun menyakitkan pada permukaan tubuh. Tujuannya adalah mengurangi emosi negatif seperti ketegangan, cemas, menyelesaikan kesulitan interpersonal, menghukum diri sendiri, kemarahan kepada diri sendiri. Tujuan melukai diri sendiri ini lama kelamaan akan menjadi suatu copying manakala mengalami masalah emosi negatif. Hal ini dapat bertumbuh menjadi suatu perilaku yang tidak terkontrol atau individu mengalami kesulitan untuk mengontrol, menghentikan perilaku melukai diri sendiri ini. Sampai pada titik kesadaran individu merasa tidak memiliki alasan untuk berhenti melakukannya.  

Alasan perilaku self-injury atau self-harm (NSSI)  harus dihentikan 

Secara fisik dapat menimbulkan luka fisik yang berbahaya, seperti infeksi, retak pada tulang. Secara berpikir, akan menjadi strategi utama yang salah menyelesaikan masalah emosi, hingga berdampak akan mengalami kesulitan untuk menyelesaikan masalah secara adaptif. Yang lebih berbahaya adalah adanya proses asosiasi dalam otak, rasa sakit secara fisik menjadi rasa lega. Bila terus menerus dilakukan dapat berdampak resiko bunuh diri secara tidak sengaja. Dapat berdampak pada kematian tidak disengaja.

Pertolongan untuk NSSI

Datang pada profesional psikolog klinis, yang akan membantu menangani masalah ini. Pertolongan yang dilakukan secara profesional adalah pertolongan yang diberikan oleh seseorang yang kompeten dalam mengatasi masalah ini.

Jika dampak melukai secara fisik sudah berakibat dampak kesehatan terganggu, haruslah ditangani secara medis. Menyembuhkan luka-luka secara fisik dapat bersamaan dengan menjalani psikoterapi dan konseling dengan seorang psikolog klinis.

Jika situasi belum memungkinkan untuk melakukan psikoterapi dan konseling dengan psikolog klinis. Ada beberapa hal yang bersifat sementara untuk mengurangi kecemasan, ketegangan emosional antara lain upaya meregulasi emosi yang muncul dalam diri.

Salah satu terapi yang dapat dilakukan untuk mengurangi gejala depresi mencegah  melakukan NSSI adalah menulis ekspresif. Berdasarkan penelitian studi kasus yang dilakukan, menulis ekspresif cukup efektif menurunkan depresi pada remaja (Maulida & Annataggia,2019). Terapi menulis ekspressive dikemukakan oleh Pannebaker & Smith, 2016 merupakan sebuah bentuk teknis menulis mengenai pengalaman atau peristiwa yang mengusik sebuah pikiran. Merupakan suatu metode dimana individu didorong agar menceritakan masalah-masalah, perasaan-perasaan dan mood yang dihadapi dalam bentuk tulisan sehingga individu tersebut mengeluarkan emosi-emosi yang terpendam dalam dirinya.

Hal ini membantu seseorang memahami, mengatasi gejolak emosional dalam aktifitas kehidupan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun