Mohon tunggu...
Mas Untung
Mas Untung Mohon Tunggu... Penulis - Bangga Jadi Orang Desa

Menulis adalah cara asyik untuk mempelajari apa yang kita minati. Cita-Cita : Tinggal di Desa, Rejeki Kota, Wawasan Mendunia. Website: www.investorndeso.com

Selanjutnya

Tutup

Diary

Honor Menulis Untuk Membayar Tilang

10 Juli 2021   22:19 Diperbarui: 10 Juli 2021   23:49 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan terpaksa uang pinjaman yang Rp. 50 000 di gunakan untuk bayar tilang. Tapi sedikit nego waktu itu bayar tilangnya akhirnya menjadi Rp. 40 000. Karena saya juga menjelaskan bahwa tujuan ke tasik adalah untuk mengambil honor yang jumlahnya Rp 50.000. Jika uang itu di serahkan semua ya sama saja saya gagal total. 

Setelah proses pembayaran selesai, saya melanjutkan perjalanan menuju Kantor SK PRIANGAN yang waktu itu masih di jalan Dindingari Raya Perum Panglayungan Tasikmalaya. Akhirnya tiba juga di kantor SK PRIANGAN.

tilang-fotoi-60e9bcd91525104bfd063084.jpg
tilang-fotoi-60e9bcd91525104bfd063084.jpg
(Dok Photo :www.tribunnews.com)

Perjuangan saya belum selesai sampai disitu. Ketika bertemu dengan karyawan di kantor Redaksi, saya langsung menyampaikan maksud dan tujuan saya datang ke kantor tersebut. Bukannya langsung proses pencairan rupannya, tak di sangka ternyata saya mis komunikasi dan terancam pulang dengan tangan hampa. 

Lebih jelasnya, info yang saya dapat waktu itu bahwa pencairan honor untuk tulisan yang di muat di bulan April baru bisa di ambil di awal bulan berikutnya. Hah .... Saya pun kaget sempat putus asa dan hamper pulang tanpa hasil. Sebelum memutuskan pulang saya teringat ada rektur yang saya kenal beliau adalah Kang Dudy RS. Orang yang di bisa di bilang sudah membimbing saya hingga bisa menulis artikel dan berita dari beberapa kegiatan pelatihan jurnalistik yang di selenggarakan oleh SK PRIANGAN.

Akhirnya saya coba telepon beliau dan beliau pun menyampaikan jawaban yang sama seperti jawaban orang yang saya temui di kantor redaksi, bahwa honor baru bisa di ambil bulan depan. Tak lama saya merenung sejenak, dan akhirnya saya tekadkan apapun caranya saya harus bisa membawa pulang honor itu, untuk bisa di gunakan membayar pinjaman saya yang saya sudah terlanjur janji akan di bayar nanti sore. 

Akhirnya saya telpon lagi kang Dudy, saat menelpon yang kedua ini saya sekalian curhat soal saya di tilang. Dengan segala permohonan, akhirnya beliau mengabulkan keinginan saya. Tak lama kemudian beliau mengirim sms yang isinya bahwa saya diminta menemui sekretaris redaksi. Dan berkat loby ini inilah akhirnya saya bisa pulang dengan membawa honor tersebut.

Setelah pulang akhirnya saya nego juga ke teman saya, untuk bisa menunda pembayaran pinjaman minggu depan. Demikian lah pengalaman yang penuh dengan kekonyolan dan sedikit mengenaskan. Jika sahabat ada yang pernah mengalami hal yang serupa silahkan bisa share di kolom komentar yah. Trima kasih sudah menyempatkan baca artikel ini semoga hari hari kedepan kita lebih beruntung lagi.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun