Mohon tunggu...
Nur Rakhmat
Nur Rakhmat Mohon Tunggu... Guru - Guru yang Belajar Menjadi Guru

Nur Rakhmat. Pembelajar yang belajar untuk belajar bermanfaat bagi sesama. Saat ini mengajar di SDN Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang. Berusaha selalu aktif menulis dan memberikan kontribusi positif untuk kemajuan pendidikan. Aktif di forum dan komunitas literasi serta kepenulisan di Kota Semarang dan Jawa Tengah. Bisa dihubungi di FB Nur Rakhmat dan Nurrakhmat Blogguru Indonesia. Salam Sukses Selalu ...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kisah Sang Perindu

2 April 2020   02:42 Diperbarui: 2 April 2020   02:42 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Hai, mengapa kau bertanya padaku? Apa kamu kira aku tahu jawabnya? Kalau boleh jujur, sungguh aku merasakan seperti apa yang kau alami sahabatku!"

Aku bingung, jiwaku berontak, jiwaku bergolak, jiwaku semakin terserak tiada arah tuk dapat nasihat, tiada cahaya terang tuk menuntunku dalam ketenangan.

"Hei, kalian! Kalian yang hanya bisa memanfaatkanku, bantu aku mencari jawaban, bantu aku mendapat petunjuk mengapa sudah begitu lama teman setiaku tiada duduk bersamaku!"

Semua terdiam, semua menunduk tanda patuh pada petunjuk, semua menggeleng tiada pesan yang dapat dinikmati seperti manisnya buah kelengkeng, semua hening seperti hati yang masih mencari dalam laku penting dalam pening, semua sepi seperti diriku yang masih meratap dalam hati.

Tuhan ... Beritahu tahu aku.

Katakan padaku Tuhan, mengapa teman setiaku masih jauh dariku? Mengapa teman setiaku masih tiada mau berkunjung padaku?

Tuhan ...

Aku mohon ...

Jauhkanlah semua rintang, jauhkanlah semua penghalang, karena aku yakin Engkau Mahaperkasa yang selalu menuntun tiap hamba menggapai asa

Jaga mereka seperti Engkau menjagaku, sayangi mereka seperti Engkau menyayangiku. Karena aku yakin, Kebesaran Mu lebih besar dari besarnya penghalang, besarnya rindu dan besarnya segala gejolak hati segala bentuk ciptaan Mu.

Tuhan ...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun