Mohon tunggu...
Siti Marwanah
Siti Marwanah Mohon Tunggu... Guru - "Abadikan hidup melalui untaian kata dalam goresan pena"

"Tulislah apa yang anda kerjakan dan kerjakan apa yang tertulis"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

7 Tips Mendidik Anak agar Tidak Nakal

6 Juni 2020   08:02 Diperbarui: 6 Juni 2020   08:05 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth


Penyebutan anak nakal identik dengan anak yang sulit diatur, suka memberontak, suka melawan, susah diminta bantuan, suka melanggar aturan. Lebel yang diberikan selalu berkonotasi negatif tanpa pernah orang tua, guru berpikir, apa penyebab anak melakukan hal tersebut.

Kita sebagai orang tua hanya menuntut anak melakukan semua pekerjaan yang kita suruh, mendengar semua apa yang kita katakan, tanpa pernah berusaha mencari tahu penyebab mereka berbuat seperti itu.

Sebagai orang tua yang bijaksana ada baiknya kita melakukan beberapa tips di bawah ini agar anak berbuat sesuai keinginan kita tanpa merasa terpaksa tapi berdasarkan kesadaran diri mereka sendiri.

1. Luangkan waktu berdiskusi bersama anak
Sering kita jumpai orang tua yang kelewat sibuk mengumpulkan harta benda sehingga lupa dengan harta sebenarnya yaitu anak. Orang tua menganggap harta itu hanya identik dengan materi semata. Mereka lupa harta yang sebenarnya adalah anak-anak yang mereka miliki. Apa gunanya harta benda jika anak-anak yang mereka miliki menjadi anak yang rusak akhlaknya, mabuk-mabukan, menggunakan barang haram. Tapi mereka tidak bisa menikmati karena dipusingkan dengan prilaku anaknya yang tidak terpuji.

2. Buatlah kesepakatan bersama
Sebagai orang tidak perlu diktator dalam arti mau menang sendiri, semua keinginannya harus dilakukan oleh anak tanpa pernah memberikan kesempatan kepada anak kita untuk berbicara. Ingat anak juga manusia yang punya keinginan, harapan seperti kita.

Sebagai orang tua yang bijak alangkah baiknya jika anak dilibatkan dalam membuat aturan yang akan diberlakukan di dalam keluarga, harus ada kesepakatan bersama, antara anak dan orang tua terlebih-lebih terkait dengan sangsi.

Jika aturan yang sudah disepakati dilanggar oleh salah satu anggota keluarga berlakukan sangsi dengan adil. Jangan sampai terjadi, kalau orang tua yang melanggar sangsi tidak ada sementara kalau anak melakukan kekeliruan sangsi diberikan.

3. Dengarkan keluh kesah mereka
Orang tua yang ingin bersahabat dengan anak-anaknya maka sesering mungkin jadilah pendengar bagi mereka. Ajak anak berbicara tentang apa saja baik hal menyenangkan maupun yang kurang menyenangkan karena ini merupakan langkah awal untuk bisa menjalin komunikasi dengan putra putri kita. Tanamkan dalam diri mereka bahwa kita bisa menyimpan rahasia mereka, bisa memberikan solusi jika ada masalah dan bisa diajak sebagai teman curhat dan sebagainya.

4. Jangan cepat menjust tis jika mereka melakukan kekeliruan.
Sebagai manusia biasa, kita semua tidak luput dari kesalahan dan kekeliruan. Dan sifat manusia tidak suka disalahkan apalagi anak-anak. Untuk itu saat mereka melakukan hal tersebut hindari menggunakan kalimat "kamu juga salah".

Gunakan kalimat yang bisa membuat dia tetap dihargai walaupun melakukan kesalahan agar mereka tidak berhenti curhat ke kita sebagai orang tua. Kita bisa menggunakan kalimat yang lebih halus seperti "apa yang adik lakukan itu sudah baik hanya butuh diperbaiki saja" atau bisa juga "ada sedikit prilaku adik/kakak yang kurang tepat". Dengan begitu mereka tidak merasa disalahkan sepenuhnya.

5. Jangan terlalu mendikte kesalahan anak.
Saat anak melakukan satu kesalahan maka seisi rumah akan dibuat heboh oleh Omelan orang tua yang tak henti-hentinya. Sementara  saat anak berbuat kebaikan apresiasi orang makah tidak ada. Padahal kalau dipikir-pikir dalam sehari mungkin anak lebih banyak melakukan hal baik dari pada hal buruk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun