Mohon tunggu...
Muh Ma'rufin Sudibyo
Muh Ma'rufin Sudibyo Mohon Tunggu... wiraswasta -

Langit dan Bumi sahabat kami. http://ekliptika.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Hujan Meteor Geminids 2012, Laporan dari Indonesia

18 Desember 2012   02:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:27 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada Desember 2012 ini, hujan meteor Geminids mewarnai langit sejak 10 hingga 17 Desember 2012 dengan puncaknya pada 13 dan 14 Desember 2012. Puncak hujan meteor ini bertepatan dengan langit yang relatif gelap karena Bulan masih berada dalam fase Bulan sabit sehingga benderang cahayanya belum sanggup menerangi langit layaknya purnama. Sehingga hujan meteor Geminids menjadi hujan meteor yang bisa diobservasi dengan leluasa.

Demikian halnya di Indonesia. Meski langit Indonesia dan Asia Tenggara pada umumnya banyak didominasi awan seiring telah masuknya musim penghujan sekaligus sebagai imbas dari padang barometrik Pasifik barat yang salah satunya berujung pada terbentuknya topan Bopha yang memicu tragedi kemanusiaan di Filipina, namun langit yang cerah kerap muncul khususnya setelah hujan usai. Sehingga observasi terhadap hujan meteor Geminids pun dapat dilaksanakan. Terlebih dengan kemampuan hujan meteor Geminids untuk memproduksi fireball, maka tidak dibutuhkan langit yang cerah sepenuhnya guna mengamatinya. Dengan rasi Gemini baru terbit di langit timur laut pada sekitar pukul 20:30 WIB, maka hujan meteor Geminids secara teoritik bisa diamati sejak pukul 22:00 WIB hingga jelang fajar pada 13-14 Desember 2012.

Salah satu titik observasi hujan meteor Geminids di Indonesia adalah kawasan pantai Parangkusumo, Bantul (DIY), diselenggarakan oleh 25 astronom amatir yang bernaung di bawah Jogja Astro Club (JAC). Dalam kondisi langit yang tetap saja berawan, hanya bintang-bintang terang saja (seperti Canopus, Sirius, Rigel dan Procyon) yang bisa dilihat mata. Meski demikian observasi yang berlangsung pada Jumat dinihari 14 Desember 2012 ini ternyata mampu mencatat sedikitnya 65 buah meteor Geminids yang melesat di langit selama dua jam penuh, atau dengan intensitas rata-rata 32 meteor/jam. Pencapaian ini cukup mengesankan sekaligus mendemonstrasikan keistimewaan meteor Geminids sehingga dalam kondisi langit berawan pun masih bisa diamati, khususnya pada meteor-meteor terang.

Pencapaian serupa juga berlangsung dalam observasi di Jakarta. Di bawah langit yang semula mendung namun kemudian mendadak cerah pasca hujan lebat, meski tetap terang benderang akibat polusi cahaya Jakarta, para pegiat Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ) berhasil merekam sejumlah meteor Geminids dalam observasi di lingkungan Planetarium dan Observatorium Jakarta (POJ), Taman Ismail Marzuki, Cikini (Jakarta). Pun demikian di Bali, yang bahkan berhasil merekam berlalunya sebuah meteor terang Geminids.

1355796419490420237
1355796419490420237
Gambar 3. Meteor Geminids yang sangat terang di atas kota kecil Fort Smith, Arkansas (AS). Demikian terangnya meteor inis ehingga bahkan melampaui kecemerlangan Bulan purnama. Sumber: Emfinger, 2012.

Pencapaian-pencapaian ini memang sedikit berbeda, katakanlah dibandingkan kampanye observasi Geminids yang demikian gegap gempita di mancanegara. Misalnya seperti di Arkansas (AS), yang demikian spektakuler karena selain didukung langit cerah sepenuhnya juga meraih bonus: meteor Geminids yang sangat terang sehingga melampaui terangnya Bulan purnama (produk masuknya bongkahan batuan seukuran 16 meter dengan energi potensial setara 17 butir bom nuklir Hiroshima)! Meski demikian pencapaian-pencapaian di Indonesia tetap menunjukkan bahwa anak bangsa ini turut berkontribusi dalam mengamati fenomena langit, meski dengan segala keterbatasannya.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun