Episode puncak kegagalan kota Manchester di ajang sepakbola Eropa tahun 2021 adalah dipermalukannya sang adik Manchester City oleh Chelsea, klub yang bermarkas di Fulham, London dengan skor tipis 0-1 pada minggu dini hari WIB (30/5/20210) di  Stadion do Dragao, Porto, Portugal.Â
Melalui gol yang dicetak oleh Kai Havertz  usai menerima operan Mason Mount pada menit ke-42 sebelum turun minum. Walau dilatih oleh salah satu juru racik sepakbola ternama di dunia, Pep Guardiola namun sampai berakhirnya 2 x 45 menit, mereka harus mengubur impian menjadi jawara sepakbola eropa untuk kesekian kalinya.Â
Khusus untuk Piala Champion Eropa sangat jarang melahirkan jawara baru bila berada di final. Bahkan Paris Saint Germain sebuah klub kota Paris, Perancis saja gagal ketika mencoba peruntungannya tahun lalu (2020) saat berhadapan dengan klub berpengalaman Bayern Munich dengan skor yang sama yaitu 1-0.Â
Hal ini terulang kembali kepada Manchester City di akhir bulan Mei ini. Ada 2 hal yang mungkin bisa menjadi lelucon para pengemar bola, pertama ketika final tahun depan maka bila ada salah satu klub di final belum pernah juara sebelumnya, sebaiknya pilihlah yang sudah pernah. Kecuali di final adalah klub yang belum pernah jawara. Kita berharap final tahun depan adalah anatara Paris St Germain menghadapi Manchester City.Â
Kedua, kalau mau meraih The Big Ears" (Telinga Besar) gunakanlah jasa pelatih yang berasal dari Jerman. Mungkin ini alasan Roman Abramovich  untuk cepat-cepat menganti Frank Lampard sebagai pelatih dengan Thomas Tuchel yang berkebangsaan Jerman menjelang akhir perhelatan Liga Champion Eropa.Â
Bisa saja Manchester menguasai liga primer Inggris saat ini, namun untuk menaklukan benua biru tidak semudah itu. Tapi warga kota Manchester berharap bahwa Final Piala Champion tahun 2022 akan mempertemukan sesama klub Manchester yaitu Manchester City dengan Manchester United.Â
Sebaiknya duo Manchester mencoba untuk menganti pelatihnya dengan pelatih berkebangsaan Jerman, seperti Marco Rose (Borussia Dortmun), Sebastian Hoene (1899 Hoffenheim) atau kalau mau yang lebih menjanjikan adalah Joachim Loew, manajer tim nasional Jerman yang segera purna tugas setelah gelaran Piala Eropa bulan depan.
Selamat buat Submarine "Villareal" dan Chelsea.Â