Mohon tunggu...
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris Mohon Tunggu... Penulis - Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Penulis, Pembaca, Petualang, dan Pencari Makna.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Inilah Inspirasi Batin tentang Air!

11 Oktober 2021   04:05 Diperbarui: 11 Oktober 2021   06:01 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi. www.pikist.com

Air menetes perlahan-lahan mengalir dan tidak pernah menolak apapun sebagai tempatnya, di sanalah dia berada dan membentuk diri seiring bentuk dan lekuk lingkungannya berada. Air terus menetes semakin deras memberikan aliran kuat menggelora seluruh lingkungan sekitar dan pada akhirnya memenuhi seluruh bentuk dan wujud. Tak ada yang menghancurkan sekitar, justru ada kesediaan untuk meluap dan dengan rela mengalir menemukan tambatan hatinya.

Di suatu masa, air pun mengalir dari berbagai sumber, bersatu dalam satu aliran deras mengalir dan mengalir menelusuri segala penjuru dunia hingga menggambar berbagai corak yang memberikan kehidupan sekaligus keindahan semesta. Aliran itu terus mengalir dalam berbagai cabang dan terus mengalir hingga samudera luas, penuh dengan hamparan yang nyaris menggapai cakrawala.

Di suatu waktu, air itu mengalir deras dan tertahan dalam genggaman, ingin memberontak keluar dari himpitan. Tatkala perlahan-lahan genggaman itu terlepas, air meluncur deras dalam uraian tenaga yang menghambur ke segala arah, mencurahkan seluruh raganya pada semesta.

Di suatu tempat, air hanya terdiam dan termenung dalam belenggu yang tak membuatnya ragu dan kaku. Dalam keheningan, ada ketenangan yang terlukis dalam wajah datar penuh makna.

Di sini dan saat ini, aku termenung dan terkagum pada air. Memahami dan merenungkan arti sebuah jati diri.

Illustrasi. depositphotos.com
Illustrasi. depositphotos.com
#AM17 (Aliran Makna), Sebuah aliran makna untuk dunia yang lebih baik, berdaya guna, dan melegakan segala jiwa dalam kesatuan hati dan budi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun