Menulis Makna (73): Petualangan Hidup, Memaknai Keberhasilan dan Kegagalan sebagai Berkah

Jangan bicarakan keberhasilanmu pada mereka yang sedang dirundung gagal; Jangan lupakan kegagalanmu pada masa jayamu. (Pepatah Cina)

Keberhasilan dalam hidup adalah bagian dari proses pengembangan diri dalam kehidupan yang penuh dengan segala dinamika pasang dan surutnya yang melibatkan seluruh raga dan jiwa dalam pergulatannya. 

Dalam keberhasilan itu ada situasi batin yang begitu melegakan sehingga memberikan nafas kehidupan yang begitu menggairahkan dan menggembirakan yang terletup dalam perayaan-perayaan syukur atas pencapaian itu. 

Rasa syukur sejatinya menjadi sebuah ungkapan jiwa yang tepat sebagai bentuk rasa syukur karena Sang Pencipta dan Semesta senantiasa mendukung dalam segala kemudahan dan perlindungan di kala suka maupun duka.

Keberhasilan dalam hidup bukan semata-mata karena ada sesuatu yang dahsyat dan besar yang dicapai, namun hal-hal kecil yang begitu bermakna dalam kehidupan pun dapat menjadi keberhasilan yang patut disyukuri dan dirayakan. 

Sebagai sebuah proses kehidupan, sesungguhnya keberhasilan juga menjadi sebuah fase kehidupan untuk tetap selalu berjuang dan memelihara semangat dalam hati dan budi untuk tetap setia dan bertekun dalam hal-hal baik untuk memperjuangkan kehidupan yang layak dan pantas sebagai diri dan komunitas dalam lingkaran dunia penuh makna.

Illustrasi. www.adventureconsultants.com

Dalam sebuah perjalanan yang terus berjalan dalam lika-liku kehidupan ini, keberhasilan di hari ini bisa menjadi sebuah hal biasa di masa yang akan datang sehingga semangat untuk terus belajar dalam kehidupan ini sejatinya tetap dijaga terus-menerus dalam setiap langkah kehidupan. 

Keberhasilan di hari ini adalah pembelajaran yang begitu apik untuk bersyukur dan juga berbagi dengan sesama sehingga kebaikan, kegembiraan, kedamaian, dan kelegaan batin pun dapat dirasakan oleh orang lain. 

Semangat berbagi ini menjadi mata pelajaran penting dalam kehidupan sehingga setiap pribadi menumbuhkan benih-benih kasih dan toleransi dalam diri pada sesama dan semesta. Tak ada yang paling indah dalam kehidupan ini, kecuali semangat berbagai penuh kasih dalam ketulusan dan kerelaan yang suci.

Pada suatu waktu manusia pun dapat jatuh dan gagal dalam kondisi yang berbalik dari keberhasilan yang pernah dirasakan. Keadaan ini pun bukanlah sebuah hukuman atau karma dalam kehidupan ini karena semua pengalaman kehidupan adalah pembelajaran yang begitu unik dan bermakna. 

Kegagalan merupakan salah satu fase kehidupan di mana manusia harus belajar lebih mendalam dan dituntut bertekun dalam keheningan jiwa, kematangan pribadi, dan kesatuan hati-budi. Kegagalan menjadi kesempatan untuk belajar lebih banyak tentang kehidupan dengan segala misteri dan kekayaan maknanya.

Illustrasi. thriveglobal.com

Memang tidak mudah untuk berjalan tegak penuh kebijaksanaan di kala sedang gagal dan hancur dalam kehidupan ini. Tidak mudah juga menerima keberhasilan orang lain di saat diri kita sedang gagal karena hati dan budi terasa tertampar habis oleh betapa kontrasnya situasi kehidupan diri dengan orang lain. 

Namun kegagalan dalam hidup harus diterima dan dihadapi dengan semangat untuk kembali bangkit dan memaknainya sebagai pembelajaran hidup yang penuh nilai-nilai kehidupan.

Pribadi yang jernih budinya dan lapang hatinya selalu siap menerima dan menghadapi keadaan hidup ini. Tatkala berhasil, bersyukur dan tetap waspada menjadi sebuah keharusan untuk menjaga konsistensi diri serta siap berempati dengan sesama yang tidak seberuntung diri kita. Tatkala gagal, siap bangkit dan belajar dari keadaan menjadi kunci keutamaan dalam melanjutkan kehidupan yang masih begitu banyak misteri-misteri kehidupan yang begitu mengagumkan dan melegakan jiwa. Mari selalu siap berpetualang dalam kehidupan ini.

Illustrasi Menulis Makna. www.shutterstock.com

@Menulis Makna: adalah sebuah uraian untuk mencecap kehidupan yang begitu agung dan mulia ini. Hidup ini penuh dengan makna sebagai kristalisasi pengalaman dan refleksi untuk menjadi inspirasi bagi diri sendiri, sesama, dan semesta. Menulis Makna akan menjadi sejarah perjalanan makna kehidupan yang selalu abadi, tidak hilang ditelan badai kehidupan yang merusak peradaban manusia. Menulis Makna, menulis kebijaksanaan hidup.