Mohon tunggu...
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris Mohon Tunggu... Penulis - Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Penulis, Pembaca, Petualang, dan Pencari Makna.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pendidikan Humanis (17): Movie Class, Ekspresifnya Pembelajaran

21 September 2021   08:44 Diperbarui: 21 September 2021   08:48 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku #The_Educatorship, 2016.

Alangkah indahnya melihat anak-anak didik berekspresi dalam rancangan dan perjuangan mencapai idealisme mereka dalam kebebasan yang bertanggung jawab. 

Kita pun bisa tersenyum bangga melihat anak-anak tidak dibuat stres oleh hafalan yang menumpuk atau tes yang mengancam ketenangan mereka. 

Tentunya kita pun bisa percaya bahwa mereka tidak akan lari dan sembunyi-sembunyi melakukan aktivitas lain sebagai bentuk protes atau pelarian terhadap apa yang tidak menjadi ketertarikan mereka.

Pembuatan film telah mengantarkan anak-anak pada situasi belajar yang aplikatif dan interaktif. Pembelajaran yang berorientasi pada proses menjadi dasar pemikiran model ini. 

Melihat cara kerja dan perkembangan kerja anak-anak dalam membuat film merupakan fokus dalam pembelajaran ini. Seorang guru tidak bisa hanya memberi tugas itu begitu saja lalu baru hadir kembali ketika film ditayangkan dan menilainya. 

Tentunya ini adalah sebuah kejahatan besar dalam pendidikan di mana guru hanya menjadi seorang laksana bos dan anak-anak adalah buruhnya. Mengerikan sekali.

Dalam pembelajaran sejatinya guru adalah sahabat bagi anak-anak dalam belajar. Ada hubungan timbal balik di dalamnya karena guru dan murid sama-sama belajar. Sebuah keyakinan muncul bahwa belajar itu tidak akan ada hentinya selama kita hidup. Oleh karena itu, pembelajaran berorientasi proses menempatkan guru selalu mengikuti perkembangan pembelajaran itu.

Rubrik dapat menjadi sebuah media yang baik untuk melihat proses perkembangan pembelajaran itu. Rubrik tersebut berisi hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam memperoleh deskripsi proses pembelajaran anak-anak, baik secara individu maupun kelompok. 

Sebagai contoh, dalam tahap persiapan pembuatan film tepatnya pada saat anak-anak menentukan personal dan job description untuk masing-masing posisi rumah produksi, penting dikembangkan rubrik yang melihat  partisipasi individu dalam diskusi itu.

Sesungguhnya dalam pembelajaran berorientasi pada proses seperti dalam pembuatan film kelas ini, guru seharusnya mampu mengembangkan rubrik-rubrik untuk melihat gambaran keseluruhan kerja siswa dalam kelompok rumah produksi itu. 

Ada begitu banyak rubrik yang harus dikembangkan seperti rubrik untuk diskusi kelompok, rubrik untuk persiapan praktis seperti shooting atau pengembangan aspek-aspek pendukung film, rubrik untuk mengkaji rencana kerja setiap bidang dalam rumah produksi, rubrik untuk film itu sendiri, dan akhirnya rubrik untuk refleksi individu maupun kelompok besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun