Mohon tunggu...
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris Mohon Tunggu... Penulis - Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Penulis, Pembaca, Petualang, dan Pencari Makna.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kembali ke Kandang (30): Mari Berkolaborasi dalam Hidup!

16 September 2021   18:18 Diperbarui: 16 September 2021   18:19 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi. everydaypower.com

Kebijaksanaan hidup mencoba menerima segala kebaikan tanpa harus membenturkannya dan menjatuhkannya. Pada akhirnya kebijaksanaan menghantarkan manusia pada nilai-nilai terbaik yang membawa kedamaian dan keluhuran.

Kepercayaan sesungguhnya membawa manusia pada keheningan jiwa yang mengantarkan diri pada kematangan pribadi. Manusia sejatinya menghidupi dan mengaktualisasikan kepercayaannya dalam hidup yang menghargai, memaknai, dan memberikan rahmat pada diri dan sesama. 

Kepercayaan mengarahkan manusia pada rahmat dan berkah yang dianugerahkan Sang Pencipta sehingga manusia mampu bersyukur dan selalu berbagi kasih.

Kekuatan pikiran yang mampu menjelajah segala teori dan fakta menjadi sebuah berkat dan rahmat bahwa Sang Pencipta memberikan anugerah yang begitu besar kepada manusia. 

Segala hasil buah pikir manusia yang berkembang dari masa ke masa merupakan kuasa ilahi yang tak tertandingi oleh siapa pun dan kapan pun.

Seorang cendekiawan Kristen berpendapat bahwa Kitab Suci harus dianggap benar sampai hal yang sekecil-kecilnya. Pada suatu ketika ia disapa oleh seorang teman sejawatnya: "Menurut Kitab Suci, bumi itu diciptakan kira-kira lima ribu tahun yang lalu. Tetapi kami telah menggali tulang-tulang untuk membuktikan bahwa kehidupan sudah ada di planet ini sejak ratusan ribu tahun yang lampau." 

Langsung ditanggapi oleh si cendekiawan: "Ketika Tuhan menciptakan bumi lima ribu tahun yang lalu, ia sengaja menanam tulang-tulang itu di bumi untuk menguji apakah kita lebih percaya pada pernyataan ilmiah atau pada Firman-Nya Yang Kudus."

Illustrasi. www.dreamstime.com
Illustrasi. www.dreamstime.com
Segala penemuan dan kecanggihan dunia yang merupakan hasil pemikiran dan penelitian manusia adalah sebuah kekaguman yang mempesona bahwa manusia selalu mengembangkan dunia demi kelangsungan hidup yang lebih baik. Semuanya itu bukanlah hal buruk yang mampu menghancurkan kepercayaan manusia pada Sang Pencipta. 

Justru sebaliknya, kemampuan dan kehebatan manusia itu menjadi bukti nyata bahwa Sang Ilahi sungguh-sungguh melindungi dan memberi kuasa yang begitu besar pada manusia.

Saatnya untuk kembali ke kandang, diri kita masing-masing, untuk melihat kembali ke dalam diri kita masing-masing dalam memegang kepercayaan dan menempatkannya dalam kebijaksana hidup. 

Manusia harus tetap berkembang dalam olah pikir yang menembus segala dalil-dalil demi dunia yang lebih dinamis. Manusia harus tetap berkembang dalam olah rasa yang memberikan segala keteduhan dan keheningan jiwa. 

Kepercayaan dan kemajuan dunia bukanlah hal yang harus dipertentangkan, justru semuanya itu menjadi kolaborasi yang apik untuk memuliakan Sang Pencipta. Menemukan Sang Ilahi dalam segala hal, itulah inti dari kebijaksanan manusia dalam hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun