Mohon tunggu...
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris Mohon Tunggu... Penulis - Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Penulis, Pembaca, Petualang, dan Pencari Makna.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menulis Makna (32): Puji Syukur atas Segala yang Tak Bisa Dibeli dengan Uang

19 Juli 2021   04:04 Diperbarui: 19 Juli 2021   06:32 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi. thetrustedvets.com

Sungguh baik untuk memiliki uang dan hal-hal yang bisa dibeli dengan uang, tetapi sungguh baik pula untuk sekali-sekali memeriksa dan meyakinkan diri kita, bahwa kita tidak kehilangan hal-hal yang tidak bisa dibeli dengan uang. (George Horace Lorimer)

Uang menjadi begitu penting dalam kehidupan ini sehingga hampir mayoritas orang di dunia ini berjuang untuk mendapatkan uang atas dasar kelangsungan hidup yang lebih baik. Uang seringkali menjadi tujuan atas segala dinamika dan perjuangan manusia dari pagi hingga pagi demi memperjuangkan, mengusahakan, dan menggapai kehidupan yang layak dan pantas. Uang pun tak jarang menjadi alasan atas kesusahan dan penderitaan dalam hidup tatkala tak memiliki uang untuk mendapatkannya.

Terkadang kontradiksi kehidupan terlihat nyata dan adanya kesenjangan yang mencolok mata dan menohok perasaan yang menjadikan hati begitu miris dan nalar begitu nanar tak dimengerti dalil atas semuanya itu. Dengan uang, orang dapat mendapatkan segala hal yang diinginkannya, bahkan segala hal yang hanya sekadar keinginan, bukanlah kebutuhan. 

Ironis, uang begitu rendah daya gunanya di tangan manusia-manusia glamor yang diperbudak oleh keinginan dan godaan-godaan zaman. Di sisi lain, tanpa uang menjadikan manusia terkekang dalam ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhannya, sehingga keinginan hanyalah sebuah ilusi yang tergantung di langit dan terhembus angin pergi melayang.

Illustrasi. vir.com.vn
Illustrasi. vir.com.vn
Uang begitu multitafsir dalam kehidupan yang sangat tergantung dari manusia memperlakukannya. Uang sesungguhnya sangatlah netral dan tak agresif menentukan arah kehidupan manusia. Berpikir terbalik, manusia dengan segala jiwa dan raganyalah yang dapat menentukan daya kekuatan uang dalam kehidupan ini. 

Manusia bijak dan bersahaja, dengan uang sedikit, uang banyak, bahkan tanpa uang sekalipun, mereka akan menjalani hidup dengan kesadaran penuh bahwa uang hanyalah sarana untuk hidup lebih baik, sehingga uang bukanlah tujuan hidup. Uang bisa menjadi sarana hidup ini bahagia, namun bukan satu-satunya sumber kebahagiaan.

Ketika uang dijadikan sebagai tujuan dalam hidup, maka hidup menjadi sangat fluktuatif naik dan turun seiring dengan ada atau tidaknya uang. Kehidupan yang seperti ini sangat mengerikan dan mendebarkan karena kehidupan menjadi sebuah perbudakan diri oleh uang dan tentunya kebahagiaan hidup menjadi sangat labil dalam dinamika kehidupan. Uang harus diusahakan, itu pasti namun harus bijak dalam memperlakukan uang dalam menata kehidupan ini. Kebutuhan harus dipenuhi, sedangkan keinginan senantiasa menjadi kesempatan manusia untuk berperilaku bijak.

Illustrasi. www.pinterest.com/pin
Illustrasi. www.pinterest.com/pin
Ada begitu banyak hal di dunia ini yang tidak bisa dibeli dengan uang, justru kita sudah mendapatkannya karena kemurahan hati dan kebaikan pihak di luar diri manusia. Kehidupan ini adalah anugerah Sang Pencipta yang tidak bisa dibeli dengan uang. Kehidupan ini adalah rahmat yang begitu besar dan harus disyukuri. Sulit bahkan mustahil kita akan membeli kehidupan kita, namun betapa indahnya justru kita diberi kehidupan dan kesempatan tanpa harus membelinya.

Dalam proses kehidupan ini, kita pun patut bersyukur karena boleh memiliki keluarga, mendapat kasih sayang dari banyak orang, memperoleh kesempatan untuk berjuang dan belajar, memiliki kemampuan untuk melakukan banyak hal, bisa merasakan segala sesuatu dengan hati, menjalin persahabatan dan persaudaraan, dan segala sesuatu yang tidak bisa dibeli dengan uang namun manusia bisa mendapatkannya. Menjadi miskin atau kaya tentang uang hendaknya tidak menjadi tolok ukur kehidupan yang utama, namun menyadari penuh syukur segala sesuatu yang tak bisa dibeli dengan uang adalah kebijaksanaan utama.

Illustrasi Menulis Makna. www.ccam.org.au
Illustrasi Menulis Makna. www.ccam.org.au
@Menulis Makna: adalah sebuah uraian untuk mencecap kehidupan yang begitu agung dan mulia ini. Hidup ini penuh dengan makna sebagai kristalisasi pengalaman dan refleksi untuk menjadi inspirasi bagi diri sendiri, sesama, dan semesta. Menulis Makna akan menjadi sejarah perjalanan makna kehidupan yang selalu abadi, tidak hilang ditelan badai kehidupan yang merusak peradaban manusia. Menulis Makna, menulis kebijaksanaan hidup. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun