Mohon tunggu...
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris Mohon Tunggu... Penulis - Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Penulis, Pembaca, Petualang, dan Pencari Makna.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tatkala Fajar (26): Kloset, Luar Biasa dalam Pengabdian Demi Keutamaan Hidup

19 Juni 2021   04:04 Diperbarui: 19 Juni 2021   04:01 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. batonrougeclinic.com

Aku bisa melihat variasi-variasi perbedaan dari berbagai ciptaan Tuhan. Manusia-manusia sungguh menganggapku sebagai temannya karena tak pernah sekalipun mereka malu-malu saat berada di depanku.  

Keterbukaan mereka dan berbagai ekspresi-ekspresi yang sangat bervariasi saat mereka masuk ke ruanganku. Kadang-kadang aku juga mendengar pembicaraan manusia-manusia munafik yang masuk ke ruanganku.

Ilustrasi. pgpro.com
Ilustrasi. pgpro.com
Aku tahu aku seperti ini namun bukankah sesekali berkhayal dan berimajinasi itu juga hakku. Aku sering berkhayal dan berharap hal tersebut dapat segera terjadi dalam hidupku yang membosankan ini. 

Aku bosan terus berdiam di sini, aku juga ingin sekali-kali dapat berjalan-jalan untuk melihat perubahan-perubahan yang sudah terjadi selama ini, aku juga ingin bermain di lapangan bersama si bola basket dan si bola sepak. 

Apalagi saat aku membayangkan melihat langit malam dengan taburan bintang-bintang. Selain itu aku juga sesekali ingin meneriaki manusia yang dengan sembarangan dalam menggunakanku lupa membersihkanku. 

Namun aku tahu benar bahwa hal itu pasti tidak akan terjadi. Jadi aku ingin membuat satu harapan yang mungkin saja terjadi, keramik putih yang bersih yang tidak akan pernah membuat manusia menjadi jijik kepadaku.

Kebanggaanku yaitu aku menjadi salah satu kriteria dalam penilaian untuk menentukan kebersihan tempat itu. Tanpaku manusia-manusia akan bingung dan akan mengalami rasa malu yang luar biasa jika tak mampu untuk menahan sesuatu yang akan dikeluarkannya itu.  

Tanpaku juga orang-orang yang bosan saat jam kerja tidak dapat mencari-cari alasan untuk keluar kadar sebentar untuk mencari udara segar dan kembali menyegarkan otak mereka itu. 

Dan yang terakhir, walaupun kotoran-kotoran diarahkan padaku tetap menjadi sebuah kebanggaan bagiku untuk dapat membersihkan rasa lega bagi kalian semua manusia.

Dan akhir kata, setelah kupikirkan semuanya itu, aku sadar bahwa aku menjalani hidupku dengan suka yang membuatku tertawa dengan duka yang membuatku ingin marah bahkan menangis, aku ini hidup dengan semua kebanggaan-kebanggan dalam diriku. Aku ingin bisa terus menjadi sesuatu yang selalu ada saat kalian butuhkan.

Why#kheR

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun