Mohon tunggu...
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris Mohon Tunggu... Penulis - Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Penulis, Pembaca, Petualang, dan Pencari Makna.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gairah yang Mengubah Arah Kehidupan

21 Januari 2021   11:41 Diperbarui: 21 Januari 2021   12:09 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Papa John's Pizza yang didirikan pada tahun 1984 oleh John Schnatter berkembang sangat pesat, menjadi empat puluh enam toko selama tujuh tahun pertamanya, lalu menjadi seribu enam ratus toko selama tujuh tahun berikutnya. 

Kunci dari kesuksesan Papa John adalah gairah atau semangatnya. John Schnatter bukan saja makan Papa John's Pizza, tapi ia benar-benar menjiwainya. Pizza selalu menggerakkan pikiran dan hatinya untuk terus berkembang.

Filosofi Schnatter sangat sederhana, "Berkonsentrasilah pada apa yang bisa Anda lakukan dengan baik, dan lakukanlah dengan baik daripada siapapun." Ia selalu bersemangat dengan bisnisnya.

Gairah seperti Schnatter sesungguhnya modal dasar dalam menjalani aktivitas apapun, sekecil atau sebesar apapun, sehingga semuanya itu menjadi sebuah proses dan hasil yang bermakna. 

Pribadi tanpa gairah, tak ubahnya patung manusia yang hanya menikmati stagnasi atau kemandekan dalam hidup serta menyia-nyiakan potensi dirinya. Harus disadari bahwa setiap orang memiliki potensi namun semua tergantung pribadi itu mau atau tidak untuk mengembangkannya dengan penuh gairah.

Gairah dalam hidup mampu mengubah arah kehidupan seseorang karena adanya kemauan dalam diri untuk selalu belajar dan bekerja keras. Tidak ada manusia yang tidak berpotensi di dunia ini. Yang menjadi pembeda adalah gairah dalam diri berkobar atau meredup. 

Hampir 75% dari semua Presiden Amerika Serikat hanya mencapai peringkat menengah ke bawah di kelasnya. Lebih dari 50% usahawan yang telah sukses tidak pernah selesai kuliah. Yang menjadikan mereka sukses dalam hidup adalah gairah atau semangat dalam memperjuangkan kesuksesan hidup.

Keluarga tanpa gairah dalam menata dan mendidik keluarga, pastinya sulit akan merasakan sebuah keluarga yang benar-benar bisa mendukung satu sama lain dalam suka maupun duka sepanjang hidup yang ada. 

Sekolah tanpa gairah, maka seluruh aktivitas di sekolah adalah sebuah rutinitas yang membosankan, menjemukan, dan menyusahkan. Semangat para pendidik dan anak didik menjadikan sekolah sebagai sebuah tempat dan kesempatan untuk mengembangkan diri sesuai potensi yang ada. 

Masyarakat tanpa gairah layaknya sebuah puing-puing reruntuhan yang tak berguna dan tinggal menanti kehancuran yang lebih parah, padahal masyarakat adalah komunitas yang vital dalam menjaga persaudaraan, keamanan, ketertiban, kedamaian, dan kemanusiaan yang beradab. Gairah benar-benar memberikan api positif dalam setiap pribadi dan komunitas.

Api semangat yang kecil akan menghasilkan panas yang kecil, sebaliknya dengan api yang besar akan memberi panas yang besar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun