Masyarakat beralih ke rokok ilegal yang harganya bisa 50% lebih murah.
Penjualan rokok legal turun, sehingga target penerimaan cukai tidak tercapai.
Pasar gelap makin marak, sementara konsumsi tidak berkurang secara signifikan.
Industri rokok legal tertekan, berpotensi memicu gelombang PHK.
Kebijakan yang lahir dari niat kesehatan dan fiskal justru berbalik menjadi bumerang, menciptakan masalah baru yang tak kalah pelik.
Jembatan yang Hilang: Dari Konflik Menuju Pemahaman
Lalu, siapa yang benar dalam situasi yang seempul ini?
Mungkin pertanyaannya bukan lagi "siapa yang benar", tetapi "bagaimana kita mencari solusi yang tidak menginjak-injak salah satu realitas".
Mengakui Keberadaan "Outlier": Dunia kesehatan harus jujur mengakui bahwa ada orang dengan genetik luar biasa yang bisa merokok sepanjang hidupnya dan tetap berumur panjang. Namun, keberadaan mereka yang langka ini tidak lantas membatalkan risiko bagi sebagian besar populasi lainnya.
Pemberantasan Rokok Ilegal adalah Kunci: Tanpa penegakan hukum yang kuat terhadap peredaran rokok ilegal, kebijakan cukai akan selalu gagal. Ini adalah prasyarat sebelum kebijakan kesehatan bisa efektif.
Menghargai Konteks Budaya: Setiap kebijakan harus sensitif terhadap budaya. Daripada menghapus tradisi, carilah jalan untuk mereinterpretasinya tanpa kehilangan esensinya, dengan melibatkan tokoh adat dan masyarakat setempat.