Mohon tunggu...
Martin Edy
Martin Edy Mohon Tunggu... Pekerja Konstruksi Telekomunikasi

Seperti kebanyakan orang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rokok: Perang Dua Realitas: Data vs Kebahagiaan dalam Cengkeraman Dilema Cukai

2 Oktober 2025   08:00 Diperbarui: 1 Oktober 2025   17:49 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masyarakat beralih ke rokok ilegal yang harganya bisa 50% lebih murah.

Penjualan rokok legal turun, sehingga target penerimaan cukai tidak tercapai.

Pasar gelap makin marak, sementara konsumsi tidak berkurang secara signifikan.

Industri rokok legal tertekan, berpotensi memicu gelombang PHK.

Kebijakan yang lahir dari niat kesehatan dan fiskal justru berbalik menjadi bumerang, menciptakan masalah baru yang tak kalah pelik.

Jembatan yang Hilang: Dari Konflik Menuju Pemahaman

Lalu, siapa yang benar dalam situasi yang seempul ini?

Mungkin pertanyaannya bukan lagi "siapa yang benar", tetapi "bagaimana kita mencari solusi yang tidak menginjak-injak salah satu realitas".

Mengakui Keberadaan "Outlier": Dunia kesehatan harus jujur mengakui bahwa ada orang dengan genetik luar biasa yang bisa merokok sepanjang hidupnya dan tetap berumur panjang. Namun, keberadaan mereka yang langka ini tidak lantas membatalkan risiko bagi sebagian besar populasi lainnya.

Pemberantasan Rokok Ilegal adalah Kunci: Tanpa penegakan hukum yang kuat terhadap peredaran rokok ilegal, kebijakan cukai akan selalu gagal. Ini adalah prasyarat sebelum kebijakan kesehatan bisa efektif.

Menghargai Konteks Budaya: Setiap kebijakan harus sensitif terhadap budaya. Daripada menghapus tradisi, carilah jalan untuk mereinterpretasinya tanpa kehilangan esensinya, dengan melibatkan tokoh adat dan masyarakat setempat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun