Mohon tunggu...
mbah bejo m
mbah bejo m Mohon Tunggu... Indigo -

terbuka , selalu belajar dan belajar , suka bergaul ....

Selanjutnya

Tutup

Politik

313 dan Stiker Pribumi

1 April 2017   06:38 Diperbarui: 2 April 2017   04:00 1167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Entah ada hubunganya apa tidak , yang pasti untuk saat ini lagi ramai di media , infonya pemasangan stiker di lakukan tnggal 30 maret 2017  malam , sebelum aksi 313 .

Stiker yang sedang ramai ini adalah stiker dengan tulisan pribumi , dan di tempel di rumah rumah dan kendaraan , untuk apa di pasang stiker ini , mungkin hanya mereka yang memasang yang tahu , Ada stiker pribumi karena ada non pribumi , baik pribumi dan non pribumi , adalah warga negara Indonesia yang sah dan di jamin oleh Undang Undang Dasar , Menurut sejarah kata pribumi itu berasal dari, kata “pribumi” maknanya politis. Pada masa kolonial Belanda, kata “pribumi”  dipakai sebagai istilah bahasa Melayu untuk Inlanders, salah satu kelompok penduduk Hindia Belanda yang berasal dari suku-suku asli Kepulauan Nusantara.Sedangkan  penduduk Indonesia keturunan Cina, India, Arab  dimasukkan dalam kelompok lain yang disebut Vreemde Oosterlingen. Pengelompokan ini kemudian memunculkan perbedaan jabatan, pengupahan/penggajian, larangan penggunaan bahasa Belanda dan sebagainya. Ini dilakukan Belanda untuk mencegah interaksi, pembauran dan persatuan yang sudah mulai terjalin. Ini di gunakan oleh belanda agar masyarakat tidak bersatu ,jadi apakah stiker ini bertujuan agar masyarakat tidak bersatu seperti jaman penjajahan dulu , berarti kita di bawa  kembali ke masa penjajahan , pkah ini bukan sebuah bentuk kekonyolan , heeehhhh . Aksi 313 apakah masih dalam rangka aksi bela agama ?  Sedangkan Ketua MUI sendiri mengatakan sudah tidak perlu, “Tuntutan ini sudah sangat melebar dari desakan utama dan tidak relevan disampaikan saat demo,” ujar Ma’ruf. sedangkan NU dan Muhamadiyah tidak setuju dengan aksi 313 , jai jika warga masyarakat melihat aksi demo ini bermutan politis adalah sebagai hal yang wajar , di tambah dengan salah satu tuntutan dalam aksi 313 ini adalah untuk menghentikan Ahok , jadi bukankah ini menjadikan demo politik yang di bungkus dengan nama agama , gak fair lah , pengerahan masa untuk menekan calon yang lain , agar calon satunya menang dan bisa menduduki kursi DKI 1 , Aksi 313 tujuan utamanya apa yang sebenarnya hanya mereka yang tahu , Dari yang saya baca di media , mereka para pendemo kebanyakkan berasal dari luar jakarta , kalau utu benar berarti ada sesuatu yang gak benar di sini , asumsinya begini , demo di jakarta , kenapa yang datang untuk demo bukan warga jakarta tapi malah dari luar kota , sedangkan yang lebih tahu warga jakarta , kalau memang demo itu benar pasti di dukung sebagian warga jakarta , tapi benar dan tidaknya itu bukan hak saya untuk menentukan , yang pasti semua sudah berjalan dengan damai , dan semoga panasnya pilkada dki ini , selesai setelah pemungutan suara tanggal 19 april nanti , kasihan kan mereka jauh jauh datang hanya untuk berpanas panas jalan kaki , mudh mudhan mereka bisa menerima jika nanti yang mereka dukung kalah biar tidk berlarut larut , Bumi itu bulat bukan kotak , lonjong apallgi datar , dataran memang datar tapi tidak semuanya datar masih ada lembah dan gunung , Jadi , apakah ada hubungannya aksi 313 dengan stiker pribumi ? Silahkan cari infonya sendiri karena infonya sudah banyak beredar , dan sebelum memutuskan ada hubungannya atau tidak croscek dulu beritannya , biar tidak di sebut termasuk golongan bumi datar, katanya pihak kepolisian tengah mengusut , mencari informasi dengan adanya stiker pribumi itu, Baru pilkada kali ini yang menyedot banyak perhatian , seperti pertarungan antara bumi datar dan bumi bulat ,Bagaimanapun sebagai warga negara berharap agar kebenaran yang akan keluar sebagai pemenang. Sruput kopi dulu ahh keburu dingin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun