Mohon tunggu...
Marsyanda tania 127
Marsyanda tania 127 Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pencegahan Vape terhadap Anak di Bawah Umur

19 Desember 2020   17:12 Diperbarui: 19 Desember 2020   17:13 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Untuk itu, solusi dan langkah terbaik dan paling tepat yang bisa dilakukan oleh pemerintah adalah memastikan legalitas produk-produk rokok elektronik untuk mencegah pasar ilegal, namun juga memastikan bahwa produk-produk tersebut tidak bisa diakses dan dibeli oleh anak-anak di bawah umur. Pemerintah harus bisa menindak dan memberi sanksi berat kepada oknum-oknum penjual yang memberi akses rokok elektronik untuk dikonsumsi anak-anak (Consumer Choice Center, 2020).

Sama seperti produk-produk lain seperti rokok konvensional atau minuman beralkohol, solusi untuk agar produk-produk tersebut tidak bisa diakses dan didapatkan oleh anak-anak adalah melalui regulasi yang ketat agar hanya orang dewasa yang dapat membeli dan mengkonsumsinya. Pemilik toko atau penjual yang membiarkan anak-anak di bawah usia membeli dan mengkonsumsi rokok dan minuman beralkohol harus diber sanksi yang tegas, seperti denda atau pencabutan izin usaha.

Kebijakan untuk meregulasi dan memastikan agar anak-anak di bawah usia tidak bisa mengkonsumsi rokok elektronik juga merupakan kebijakan yang didukung oleh asosiasi vape di Indonesia. Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI) misalnya, mengadvokasi dan mendorong agar pemerintah membuat regulasi terkait pembatasan usia untuk mengkonsumsi rokok elektronik (ekonomi.bisnis.com, 17/09/2019).

Selain itu, bila pemerintah justru mengambil kebijakan untuk melarang produk-produk vape, atau produk-produk tertentu seperti vape berperasa, justru kebijakan ini akan merugikan konsumen vape dewasa, terutama para perokok untuk menghilangkan kebiasaan merokoknya. Vape, khususnya vape berperasa, sudah terbukti secara efektif dapat membantu perokok untuk meninggalkan kebiasaan merokoknya (Consumer Choice Center, 2020).

Berdasarkan riset yang dilakukan oleh lembaga kesehatan Britania Raya, Public Health England, pada tahun 2015, rokok elektronik atau vape terbukti merupakan produk yang 95% lebih aman dibandingkan dengan rokok konvensional yang dibakar (Public Health England, 2015). Bila pemerintah melarang total rokok elektronik, atau melarang peredaran produk-produk vape tertentu, maka sama saja pemerintah membatasi pilihan konsumen untuk mendapatkan produk yang lebih baik dan lebih aman, dan hal ini adalah sesuatu yang sangat berbahaya.

Sebagai penutup, sudah jelas bahwa vape atau rokok elektronik bukanlah produk yang layak untuk dikonsumsi oleh anak-anak di bawah umur. Untuk itu, peran pemerintah yang paling ideal dan penting adalah pemerintah harus meregulasi peredaran produk-produk tersebut agar tidak sampai jatuh ke tangan mereka yang belum dewasa, bukan dengan melakukan pelarangan yang hanya akan memindahkan peredaran vape dari pasar legal menjadi pasar gelap yang justru sangat berbahaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun