Mohon tunggu...
Marshanda Shafira
Marshanda Shafira Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Cirebon

suka novel.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Challenge Silat Apik 2022: Menulis News dalam Waktu 3 Jam

20 Desember 2022   14:17 Diperbarui: 20 Desember 2022   14:35 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat ini, Selasa 20 Desember 2022. Asosisai Pendidikan Ilmu Komunikasi Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (APIK-PTMA) tengah menggelar kegiatan dengan tema "Silat APIK-Umsida 2022: menjawab tantangan komunikasi digital di era New-Normal. Acara ini dihadiri lebih dari 250 Mahasiswa. Dalam acara ini terdapat beberapa tema workshop.

Salah satunya Workshop Digital Journalism yang berlokasi di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo GKB 2 lantai 7 Ruangan 700. Acara dihadiri Mahasiswa dari berbagai kampus Muhammadiyah. Seperti Universitas Muhammadiyah Cirebon, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Muhammadiyah Bandung, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Serta berbagai Universitas Muhammadiyah dan Aisyiyah lainnya.

Acara Workshop Digital Journalism dimulai pada pukul 08.00 WIB. Rangkaian acaranya diisi oleh 2 pemateri yang menjelaskan Strategi Penulisan Straight News dan Strategi Penulisan Feature. Kemudian diakhir sesi pemateri meminta para peserta membuat tulisan baik itu straight news atau jenis tulisan feature dengan tema "Silat APIK-Umsida 2022: menjawab tantangan komunikasi digital di era New-Normal dengan deadline pukul 14.00 WIB

Menulis Straight news atau feature dalam waktu 3 jam merupakan tantangan yang menarik untuk para peserta. "Ngga terlalu takut karena di UMY sering bikin berita dalam mata kuliah jurnalistik dengan kurun waktu yang singkat." Ujar Maudy Marditta, mahasiswi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Yang seru disini adalah tema tentang Jurnalisme Digital. Seiring berkembangnya teknologi informasi internet dikenal dalam masyarakat sekitar tahun 1990-an yang lalu kemudian terciptalah komunikasi digital, sampai pada akhirnya kini dimanfaatkan juga dalam media massa.

Meskipun banyak dampak positif dari kemajuan teknologi untuk media massa, tak dapat dipungkiri hadirnya komunikasi digital dalam media massa memberikan tantangan tersendiri seperti terjadinya praktik jurnalisme instan. Ini bukan hal yang sepele bahkan sampai Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia mengupayakan mendorong terapkan nilai jurnalisme.

Dalam Siaran Pers No. 38/HM/KOMINFO/02/2022. Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Usman Kansong menyatakan disrupsi digital menuntut para jurnalis untuk bersiap hadapi tantangan. Oleh karena itu, Dirjen IKP mendorong jurnalis dan calon jurnalis menerapkan nilai-nilai dasar jurnalisme.

Pesatnya perkembangan kemajuan teknologi ini khususnya dalam hal digitalisasi media massa, banyak masnyarakat yang sebenarnya belum siap menerima derasnya arus informasi. Akibatkan masyarakat hanya menelan mentah-mentah informasi yang didapat tanpa memastikan kebenaran apakah informasi yang didapat merupakan informasi yang benar atau informasi tersebut hoaks.

Selain banyaknya hoaks. Saat ini juga marak terjadi fenomena clickbait (jebakan klik). Seiring berjalannya waktu perkembangaan clickbait yang tadinya hanya dikanal Youtube mulai merambah ke dunia jurnalistik. Kalian pasti pernah bukan terperangkap dalam jebakan klik.

Clickbait ini menyuguhan judul yang bombastis membuat rasa penasaran audiens hingga terpancing untuk me-klik sebuah berita. Dari judul berita yang bombastis ini akan berimbas pada persepsi publik terhadap suatu isu yang menyesatkan masyarakat. Padahal masih banyak masyarakat yang hanya membaca judul beritanya saja kemudian langsung menarik kesimpulan.

Jurnalisme clickbait dalam media online semakin marak, dikarenakan perkembangan teknologi informasi yang pesat. Hal tersebut menjadi tantangan para jurnalis. Dalam menulis sebuah berita atau informasi yang akan disebarkan kepada masyarakat luas, para jurnalis harus melihat dan memperhatikan sumber tulisan yang mereka buat. Jurnalis harus bisa meyakinkan masyarakat luas bahwa informasi atau berita yang didapat oleh mereka merupakan berita atau informasi yang sesuai fakta dan dapat dipertanggunjawabkan. Sehingga nantinya tidak akan menimbulkan suatu kebingungan dimasyarakat apakah berita ini benar atau bohong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun