Sound of Borobudur di Mata Kami, Generasi Z

Halo, sobat pembaca!
Salam hangat dari saya, gadis yang baru saja lulus pendidikan jenjang SMA alias angkatan covid 2.0. Sebagai perwakilan Generasi Z, saya ingin membawa pembaca sekalian mengenali lebih dalam apa itu Sound of Borobudur dan bagaimana pandangan kami, Generasi Z, terhadap adanya Sound of Borobudur atau SoB ini.

Siapakah Generasi Z dan Mengapa Sudut Pandang Mereka Dibutuhkan?

Tidak ada tanggal dan rentang usia yang pasti untuk mematok siapa saja yang masuk ke dalam Generasi Z. Sumber-sumber mengacu pertengahan 1990 sebagai titik awal dan awal 2010 sebagai titik akhir Generasi Z. 

Pusat Penelitian Kebijakan Kemdikbud menyebutkan, Generasi Z merupakan generasi yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012. Sementara itu, dalam Statistik Kanada tahun 2015, Gen Z dikelompokkan mulai dari kelahiran tahun 1993 ke atas. 

Satu hal yang pasti yakni generasi ini sedang memasuki angkatan kerja awal.

Ryan Jenkins (2017) dalam artikel "Four Reasons Generation Z will be the Most Different Generation"  menyatakan bahwa karakter Gen Z lebih beragam, bersifat global, serta memberikan pengaruh pada budaya dan sikap masyarakat. Informasi dan teknologi sangat melekat dalam kehidupan karena mereka lahir saat akses internet sudah menjadi budaya global. Hal ini sangat berpengaruh terhadap nilai dan pandangan tujuan hidup mereka.

Gen Z mampu memanfaatkan perubahan teknologi dalam berbagai sendi kehidupan mereka. Alhasil, mereka disebut iGeneration atau generasi internet, Gen Tech, Neo-Digital Natives, Centennials, Post-Millenials dan masih banyak lagi.

Generasi Z ini tak main-main jumlahnya. Berdasarkan sensus penduduk 2020, Gen Z mendominasi dengan total 27,94% dari keseluruhan penduduk Indonesia atau sekitar lebih dari 75 juta jiwa. Hal ini membuktikan Gen Z punya peranan penting dan pengaruh kuat dalam keberlangsungan kebudayaan Indonesia.

Hasil Sensus Penduduk 2020, sumber bps.go.id

Sound of Borobudur: Menghidupkan Kembali Suara Relief Borobudur

Mendengar Sound of Borobudur, mungkin pikiran-pikiran seperti ini sepintas muncul di benak kita:

"Dilihat dari namanya sih yang pasti ini berhubungan dengan musik, paling ya sekadar pertunjukan musik tradisional berlatar Borobudur."

"Wah, ini pasti konser musik seperti Prambanan Jazz, ya? Hanya beda tempat saja."