Mohon tunggu...
Mar Sahid
Mar Sahid Mohon Tunggu... Guru - Profesiku pendidik dan penggiat literasi

Aku lahir di yogya 53 tahun lebih 5 bulan 7hari. Saat ini tinggal di pekanbaru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membangun Tekad Bersama Puisiku

14 Oktober 2020   08:19 Diperbarui: 14 Oktober 2020   08:20 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mosley meyakini, "The more that you do that work, the deeper you get into yourself." Makin banyak Anda menulis, Anda akan masuk lebih dalam ke jiwa Anda sendiri. Puisi yang kita tulis tak akan pernah mati, bahkan bila kita mati," ujar Helvy Tiana Rosa.

Sepenggal paragraf diatas berupa pencerahan hari Ahad ceria mewarnai Ruang Menulis Pak Cah. Menulis, baginya merupakan aktivitas semudah bernafas membuatku terpacu tuk menerima tantangan dan progres-progres baru.

Tahun covid-19 telah membuat tonggak sejarah baru bagi diriku. Tuk mengisi masa pandemi dengan karya sederhana namun tetap terasa istimewa. Sungguh, momentum lahirnya buku solo berisi pernak-pernik masa pademi dalam mengelola sekolah sebuah karya sebagai penguat dan pengenalan diri.

Membuat karya buku solo sebagai titik akumulasi cita-cita utama tuk berkarya. Ku mencoba buktikan bahwa menjadi penulis bukan dari bakat. Namun penulis bisa lahir dari sebuah tekad tuk melahirkan tulisan yang bermanfaat. Walau bermanfaat tuk sahabat dekat sebagai penikmat Buku Berkah Secangkir Kopi( BSK) membuat syukur ku meningkat.

Rasa syukurku menumbuhkan tekad tuk mentuntaskan kerja-kerja bermanfaat. Buku itu bertebar manfaat secara luas akan ku tranfer menjadi dua bahasa. Ku punya sahabat hebat Mr LS membantu wujudkan buku bilingual. Rasa syukur ku panjakan dalam keheningan subuh ini agar buku bertebar manfaat. Ku yakin semua terwujud atas rahmat dan karunia-Mu yang tak berhingga.

Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia". --- Quran Surat An-Naml Ayat 40

Buku perdana yang telah berlisensi ISBN 978-623-7631-76-7 terbitan penerbit Rumah Imaji telah berkontribusi mewarnai pojok literasi. Editor sahabat karib 2Y yang setia mendampingi sampai dipentas pustaka nasional melahirkan aroma memberi salam motivasi.

Sungguh! Tulisan puisiku awal tahun corona memberi sensasi pagi itu. Sensasi pagi tuk berjuang menerbitkan buku solo tuk kenangan para sahabat tercinta. Ku telah bersaksi tuk mencetak buku karya mandiri bukan sensasi. Buku ini nyata dan telah ada di penghujung tahun covid 19 ini terbit menjadi aksi perdana.

Sepenggal puisi di buku AKSARA HGN 2019 Riau telah bersemanyam hamparan cita-cita. Hamparan kumpulan puisi halaman 105 puisi tertera tuk wujudkan cita-cita mulia.  Puisi karya bersama penerbit CV. Karya Mustika menjadi aksi nyata dalam berkarya tuk mewujudkan cita-cita.

Ku telah membangun komitmen diri tuk berkarya sampai akhir hayat. Kalimat itu tertera pada bait pertama puisi yang mengikat untaian kata-kata berhidmat. Ternyata, hari ini puisi itu  mampu membuktikan  diri melahir buku BSK buat sahabat.

Ku sadar bahwa puisiku tak akan mati selalu menyemangati diri tuk hidup berkarya disetiap saat. Puisi yang kita tulis tak akan pernah mati, bahkan bila kita mati," ujar Helvy Tiana Rosa. Ajaran ini akan ku selalu ingat tuk penguat dalam jiwa agar ku kuat dalam membangun tekad.


Cita-Citaku


Jika umur kutinggal sesaat
Akan kutulis buku buat sahabat
Untuk mengenang sepanjang hayat
Ku berharap menjadi bekal akherat
Jika aku bukan anak raja
Akan ku torehkan sejuta pena
Untuk memberi kabar gembira
Kehidupanku menjadi ceria
Jika aku bukan anak ulama
Aku buat lautan menjadi tinta
Biar hidup bahagia di alam baka
Itu sebuah cita-cita dan doa
Jika aku jadi pemuda
Akan ku gocang cakrawala
Aku dekatkan AlQur'an mulia
Agar mendapat bimbingan-Nya
 Jika ku pandang matahari
Ku tangkap cahaya sang mentari
Aku belajar bagaimana memberi
Mengikat narasi sambil berlari

MaryatiArifudin, 12 Oktober 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun