Mohon tunggu...
marlinuswaruwu
marlinuswaruwu Mohon Tunggu... Pendidikan

Saya adalah mahasiswa yang sedang belajar memahami dunia lewat tulisan. Hobi saya membaca, menulis, dan sesekali olahraga seperti sepak bola.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kurikulum Merdeka: Langkah Maju atau Tantangan Baru?

30 Agustus 2025   02:00 Diperbarui: 30 Juni 2025   00:31 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sejak diluncurkan, Kurikulum Merdeka menjadi topik yang hangat dibicarakan di kalangan pendidik, siswa, hingga orang tua. Dengan semangat pembelajaran yang berpusat pada murid dan fleksibilitas dalam penerapannya, kurikulum ini dianggap sebagai terobosan dalam dunia pendidikan Indonesia. Namun, di balik gagasan idealnya, muncul berbagai tantangan yang tidak bisa diabaikan begitu saja.

Langkah Maju: Menguatkan Peran Siswa dan Guru

Salah satu kekuatan utama Kurikulum Merdeka adalah penekanannya pada pembelajaran yang berpihak pada siswa. Siswa diberi ruang untuk mengeksplorasi minat dan bakatnya, bukan sekadar menghafal materi. Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) misalnya, mendorong siswa untuk aktif, kreatif, dan memiliki kesadaran sosial.

Di sisi lain, guru juga memiliki kebebasan dalam merancang pembelajaran sesuai dengan konteks sekolah dan kebutuhan siswa. Ini tentu memberikan ruang inovasi yang lebih luas daripada kurikulum sebelumnya yang sangat kaku dan berorientasi pada ujian.

Tantangan Baru: Kesiapan dan Kesenjangan

Namun, fleksibilitas yang ditawarkan justru bisa menjadi bumerang jika tidak diimbangi dengan kesiapan sumber daya. Tidak semua sekolah memiliki akses teknologi yang memadai, pelatihan guru yang merata, atau dukungan dari orang tua. Akibatnya, implementasi Kurikulum Merdeka menjadi timpang dan berpotensi memperlebar kesenjangan antarsekolah.

Banyak guru merasa kebingungan dalam merancang modul ajar atau mengelola pembelajaran berbasis proyek. Tidak sedikit pula yang menganggap perubahan ini terlalu cepat dan tanpa pendampingan yang cukup.

Kurikulum Merdeka memang merupakan langkah maju dalam merombak paradigma pendidikan yang selama ini terlalu berorientasi pada hasil, bukan proses. Namun, agar tidak berubah menjadi tantangan baru yang memberatkan, perlu ada komitmen nyata dari pemerintah untuk memastikan pelatihan, fasilitas, dan pendampingan berjalan secara adil dan merata.

Pendidikan bukan hanya soal perubahan kebijakan, tetapi juga bagaimana perubahan itu diterjemahkan dengan baik di lapangan. Jika tidak, kurikulum sebaik apapun hanya akan menjadi wacana indah tanpa dampak nyata. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun