Mohon tunggu...
Marlin Sinaga
Marlin Sinaga Mohon Tunggu... Lainnya - Marlin Sinaga sebagai pelajar

Marlin Sinaga sebagai pelajar

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Ikut Ekskul Barongsai Ternyata Ada Suka dan Duka

22 Juni 2022   10:54 Diperbarui: 22 Juni 2022   11:33 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Gambar oleh Jason Goh dari Pixabay via bali.tribunnews.com)

Pada kelas tiga  tepatnya di SD Katolik 3 Wage Rudolf Soepratman, Samarinda pada tahun 2018, awalnya saya mengikuti ekstrakulikuler olahraga badminton. Saat hari Imlek saya tertarik pada barongsai, sehingga saat kelas 4 ada pengumuman bahwa ada eskul baru yaitu barongsai.

Saya mengikuti eskul barongsai dan keluar dari eskul bulu tangkis, karena saya penasaran "Bagaimana sih pelatihan Barongsai?" ternyata latihannya berat sekali dan tidak semudah yang saya pikir. 

Contoh latihannya: kuda-kuda selama 2 menit untuk permulaan, lari keliling lapangan 2 kali, dll. Saya ternyata dipilih untuk memainkan barongsai di bagian kepala, kepala barongsai itu berat sekali hingga mencapai 2kg-3kg.

Saya berpikir "Bagaimana mereka bisa bagus memainkan kepala barongsai itu yang beratnya 2kg-3kg, yang main kepala barongsainya kakak kelas saya, dia juga masih SMP. Saya bingung mengapa mereka bisa tahan lama mengangkat kepala barongsai itu dan bagus permainannya?"

Saya sempat menanyakan kakaknya itu saat sudah selesai terampil, kata kakak itu "Latihannya itu sangat lama, dek, dan juga berat sekali latihannya" saya menjawab "bisa berapa lama kak latihannya?" kata kakaknya "bisa hampir 2-3 bulan, dek"

Saat Imlek saya terampil barongsai di BIGmall, Samarinda, ternyata ramai juga yang menonton pertunjukkan. Saya mendapat 20-30 angpau yang berisi sekitar 50-100 ribu rupiah. Saat  terampil telah usai, saya pulang tengah malam hingga jam 00:00 AM

Saat di pagi harinya ada tampil lagi di sekolah dan juga tampil di tempat lain yang sudah di tentukan. Pertama tama kami tampil di sekolah dulu, ternyata ramai juga orang-orang dan ada juga anak-anak yang nangis khususnya anak TK dan kelas 1. Karena saking takutnya ada yang menangis dan melapor "Bu ada macan, Bu" Ibu guru itu ketawa mendengar perkataan anak itu.

Di saat telah selesai terampil di sekolahan, kami lanjut terampil lagi di toko-toko, rumah, dan hotel. Di saat siang harinya saya dan yang lainnya beristirahat sejenak, disaat istirahat saya memakan bakso. 

Di saat selesai makan, saya lanjut tampil lagi hingga jam 4 sore, saat tampil telah usai, saya diantar pulang oleh pelatihnya. Saat esok harinya, pelatih saya berkata "Kita tidak ada tampil lagi, ok. Tapi nanti malam kalian semua kumpul di rumah saya, ya".

Saat di malam hari dan juga saya telah sampai di rumah pelatihnya, saya sudah jumpa dengan beberapa teman saya dan kami semua langsung disuruh masuk untuk makan bersama, setelah makan bersama, saya dan teman-teman, di bagikan angpau oleh pelatihnya, saya dikasih lumayan banyak, walaupun begitu kami tetap latihan juga disekolah pada hari sabtu. Latihannya juga semakin berat dan lama kelamaan ada beberapa orang yang keluar dari eskul tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun