Mohon tunggu...
Marlianto
Marlianto Mohon Tunggu... Buruh - Apa...

Mencari titik akhir

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sang Warisan Leluhur (Hal 5)

10 November 2019   17:16 Diperbarui: 10 November 2019   17:20 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Si gadis yang masih terlihat kesal itu menyahut, " Lenyap seperti asap. Sudah dicari ke setiap pelosok, sudah minta bantuan ke semua  kelompok, tapi tetap belum ada hasil. Bahkan tidak ada selentingan dia masih hidup atau sudah mati."

" Mungkin ada yang membantu menyembunyikannya." ujar si pria berkumis tipis

" Siapa...?" tanya si Gadis

Pria berkumis tipis mengangkat bahu, "Masih sulit melacaknya."

" Atau mungkinkah dia sembunyi dengan menyamar sebagai kawan?" gumam Mpu 

" Maksudnya bagaimana?" tanya pria berkumis tipis

" Tidak...tidak mungkin." desah si Mpu dengan menggelengkan kepala

" Kita sudah berusaha hampir tujuh bulan." ucap si gadis

 " Dan selama itulah bocah ini menderita." keluh Mpu

" Semoga cara pengobatan yang baru nanti bisa menyembuhkannya," gumam pria berkumis tipis

" Ramuan yang diberikan oleh semua tabib, hanya bisa mengurangi penderitaan. Belum bisa menyembuhkan. Kalau cara itu masih tidak berhasil, sebelum pangeran meninggal, nyawa tabib Cilan Beng Tongga  akan kuambil lebih dulu, untuk mempertanggungjawabkan kepada pangeran nanti di alam kubur." ujar si gadis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun