Didalam ruangan kini suasananya kembali sepi.
Lama menanti dalam sunyi...
Hingga suara Letnan Sukuni memecahkan kesunyian itu,
"Apakah anda tetap yakin jika maksud kedatangan Menteri Kaseti masih terjamin kerahasiaannya? Bahkan sekelas rangga tingkat tiga, berani menggunakan nama Tuan Sekretaris, mencoba memperdayai kita. Aku berani bertaruh dia tidak akan pernah dapatkan surat yang anda minta."
" Melihat sikap Letnan Sen Kambil Rogowungu, gelagatnya dia tidak mengetahui apa sebenarnya terjadi. Entah apa yang dijanjikan kepadanya? Dugaanku Kapten, masalah ini tidak sesederhana kelihatannya."
" Siapakah dibelakang ini?"
Kemudian, sambil menunggu si Kapten benar benar pulih, si Letnan melangkah menuju ke jendela, pandangannya menerawang jauh suasana di luar.
                                                                      @MAR@
Cat.1.2 Â Rombongan Kereta KudaÂ
Bersamaan waktunya ketika Kapten Sen Umbun Kasawalan mematahkan segel surat yang diterima dari Sekretariat. Saat itu di jalanan mendekati pinggiran hutan, melintas sebuah kereta yang dihela empat ekor kuda, di tempat kusir duduk dua pria berpakaian serba putih  bertudung mantel hitam.Â
Mengiringi di belakang kereta ialah lima penunggang, semuanya lelaki berpakaian sama seperti dikenakan kusir. Tiga penunggang lainnya berada di depan kereta, salah satunya adalah bocah perempuan umurnya baru menginjak sepuluh tahun mengenakan caping, dan nampak ceria. Â