Mohon tunggu...
Marlianto
Marlianto Mohon Tunggu... Buruh - Apa...

Mencari titik akhir

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sang Warisan Leluhur (Hal 4)

6 November 2019   20:50 Diperbarui: 6 November 2019   21:01 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Didalam ruangan kini suasananya kembali sepi.

Lama menanti dalam sunyi...

Hingga suara Letnan Sukuni memecahkan kesunyian itu,

"Apakah anda tetap yakin jika maksud kedatangan Menteri Kaseti masih terjamin kerahasiaannya? Bahkan sekelas rangga tingkat tiga, berani menggunakan nama Tuan Sekretaris, mencoba memperdayai kita. Aku berani bertaruh dia tidak akan pernah dapatkan surat yang anda minta."

" Melihat sikap Letnan Sen Kambil Rogowungu, gelagatnya dia tidak mengetahui apa sebenarnya terjadi. Entah apa yang dijanjikan kepadanya? Dugaanku Kapten, masalah ini tidak sesederhana kelihatannya."

" Siapakah dibelakang ini?"

Kemudian, sambil menunggu si Kapten benar benar pulih, si Letnan melangkah menuju ke jendela, pandangannya menerawang jauh suasana di luar.

                                                                                                                                            @MAR@

Cat.1.2  Rombongan Kereta Kuda 

Bersamaan waktunya ketika Kapten Sen Umbun Kasawalan mematahkan segel surat yang diterima dari Sekretariat. Saat itu di jalanan mendekati pinggiran hutan, melintas sebuah kereta yang dihela empat ekor kuda, di tempat kusir duduk dua pria berpakaian serba putih  bertudung mantel hitam. 

Mengiringi di belakang kereta ialah lima penunggang, semuanya lelaki berpakaian sama seperti dikenakan kusir. Tiga penunggang lainnya berada di depan kereta, salah satunya adalah bocah perempuan umurnya baru menginjak sepuluh tahun mengenakan caping, dan nampak ceria.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun