Mohon tunggu...
Marley Bob
Marley Bob Mohon Tunggu... lainnya -

kopi, reggae, hutan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kopi, yang kau butuhkan

10 Januari 2014   03:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:58 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sesekali arahkan kaki dan hasrat mu ke sebuah kedai yang menyajikan kopi, saat kau penat.

Maksud saya kedai yang "benar-benar" menyuguhkan kopi yang benar, dan mulalah dengan kopi tubruk.

Hirup dalam-dalam aroma yang mengepul dari gelas, lakukan sebanyak dua kali tarikan nafas yang dalam

lepaskan naluri otak menelusuri sesansi. Berikan dia kebebasan selama kurang lebih tiga menit.

Tak perduli pahit atau manis seruputlah kopi mu dengan libatkan bibir, lidah, rongga mulut, dan kerongkongan selagi hangat. Lalu lihat sekeliling mu!

Seruput lagi..! lihat lagi sekelilingmu..! hingga tenggukan terakhir.

Panggil waiters atau pelayan kedai, atau terserah kau pakai istilah apa. Pesan espresso.

Sambil menunggu, pandangi lebih dalam objek menarik disekitarmu.

Tak perlu berimajinasi nikmati saja apa adanya.

Teguk espresso mu.  Basahi lidahmu lebih dalam, jangan biarkan espresso secepat itu masuk kerongkongan.

Bawalah alam pikiranmu pada sesuatu yang fantastis, biarkan dia sesaat.

Reguk kembali espresso mu hingga habis, lalu bayarlah.

Kembalikan pikiranmu pada dunia nyata, melangkahlah dan tunggu hasilnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun