3. Saat kita meminta ilmu jawabannya belum belajar.
Diantara kita tentu ada yang menerima sikap ini, boleh saja dengan alasan hidup ini berat dan harus diperjuangkan. Dan pasti ada juga yang tidak menerimanya. Keduanya benar, namun ada baiknya kita harus mau menjadi sahabat yang setia, menolong dan mengarahkan, bukan membuat orang lain jatuh ke dalam dasar yang paling dalam hingga akhirnya tidak tertolong lagi. Lagipula bumi ini masih akan tetap berputar, dan ada saatnya kita diatas atau dibawah. Tidak salah jika kita memperhatikan kutipan yang mengatakan, "Karena itu nasehatilah seorang akan yang lain dan saling membangunlah kamu seperti yang memang kamu lakukan."
Dan untuk kita yang sedang dalam masa perjuangan sehingga membutuhkan pertolongan atau harus bertanya sembari meminta ilmu kepada orang lain, haruslah kedepannya kita lebih semangat lagi dalam berjuang sehingga kita mampu mandiri, dan tidak hanya itu, mampu menjadi penolong yang sejati. Sang Pemilik Kehidupan tentunya akan menyediakan pertolongan bagi kita yang mau berjuang didalam kejujuran asal kita tidak bercela dalam perilaku.
Ada kutipan lagi yang menyampaikan bahwa yang tidak berpengalaman akan dibunuh oleh keengganannya, dan orang yang bebal di dalam kemalasan akan binasa oleh kelalaiannya. Namun disamping itu, siapa saja yang mau mendengar, memahami, dan berusaha akan tinggal dengan aman, terlindung dari kedasyatan malapetaka. Ayo, hindari menyelam untuk menyurga, jadilah penolong, dan calon penolong baru.