Mohon tunggu...
Markis Xido
Markis Xido Mohon Tunggu... Freelancer - Pelajar

~Blogger~ ~Selalu Menyajikan Berita yang Bagus untuk kita renungkan~

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Susu Jadi Penyebab Stunting di Indonesia, Mengapa Demikian?

19 Desember 2023   16:30 Diperbarui: 19 Desember 2023   16:36 779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Anak Minum Susu (pexels/Samer Abdoul) 

Susu dipercaya sebagai minuman yang dapat mencegah stunting. Namun, hal itu belum tentu benar jika pemberian susu pada anak tidak dilakukan secara konsisten.

Susu mengandung zat seng dan protein yang bermanfaat mempercepat proses pertumbuhan tulang dan gigi. Kekurangan zat tersebut dapat mengakibatkan tinggi badan anak di bawah standar untuk usianya.

Pemberian susu pada anak harus dilakukan secara rutin dan teratur mulai dari fase janin melalui perantara Ibu hingga ia dewasa. Pada usia kurang dari 6 bulan, pemberian ASI eksklusif disarankan, kemudian MPASI diperkenalkan setelahnya, dan baru setelah usia satu tahun susu formula dapat diberikan.

Hal ini dilakukan untuk menghindari kekurangan asupan gizi. Namun, kebanyakan orang Indonesia menyepelekan hal ini yang berakibat stunting pada anak.

Menurut data yang di ambil dari SSGI, mayoritas kasus stunting di Indonesia ditemukan pada anak rentang usia 24-35 bulan dengan persentase 26,2%. Kemudian kasus stunting di kelompok usia lahir mencapai 18,5%, usia 0-5 bulan 11,7%, dan 12-23 bulan mencapai 22,4%.

Dari data tersebut bisa disimpulkan banyak anak di Indonesia yang mengalami kekurangan gizi kronis pada 1000 hari kehidupan pertamanya. Artinya, kekurangan gizi sudah terjadi sejak bayi berada dalam kandungan dan stunting ini biasanya baru tampak saat anak berusia 2 tahun.

Jika sudah seperti ini, maka tindakan pertama yang harus dilakukan adalah membawa anak ke posyandu terdekat, meminta konsultasi gizi, rajin sebulan sekali rujuk, dan yang terpenting memberikan makanan bergizi dan susu sebagai penunjang pertumbuhan anak.

Selama belum lebih dari 2 tahun, stunting masih dikategorikan dapat dicegah.  jika sudah terlanjur lebih maka sebutannya adalah mengobati dan perlu perjuangan keras untuk mengembalikan tinggi tubuh anak ke ukuran normal.

Sepengalaman saya, anak yang sudah terlanjur stunting masih bisa tumbuh tinggi dengan syarat memperhatikan pola makan misalnya banyak mengkonsumsi protein dan makanan tidak berminyak didukung dengan olahraga teratur dan tidak lupa rutin meminum susu.

Namun, berbicara soal susu. Ada hal menarik tentang kebiasaan orang Tua Indonesia dalam mengurus asupan susu anaknya. Banyak dari mereka yang tidak lagi memberikan susu pada anaknya saat sang anak sudah bersekolah (Biasa saat kelas 2-3 SD). Ada anggapan minum susu hanya untuk anak kecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun