Mohon tunggu...
DT Peduli
DT Peduli Mohon Tunggu... Digital Marketing

Memberdayakan Umat dan memberikan peluang beramal

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

DT Peduli Lakukan Pemantauan Pekanan Program Gizi untuk Ceah Stunting di Kedung Waringin

10 Oktober 2025   13:24 Diperbarui: 10 Oktober 2025   13:24 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pencegahan Stunting di Kedung Waringin bersama PT Paragon dan DT Peduli (Sumber : DT Peduli)

DTPEDULI.ORG | BOGOR -- Upaya penanggulangan stunting di wilayah Kedung Waringin terus digencarkan melalui program pendampingan intensif berbasis komunitas. Salah satu kegiatan utamanya adalah pertemuan pekanan kader kesehatan bersama para orang tua penerima manfaat, pada Selasa (26/8/2025). Kegiatan tersebut berfokus pada penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, serta evaluasi pola makan anak selama satu minggu terakhir.

Program ini merupakan bagian dari inisiatif penanggulangan stunting yang didanai melalui dana zakat PT Paragon Technology and Innovation, yang akan berjalan selama tiga bulan kedepan. Dalam pelaksanaannya, sebanyak 18 anak di wilayah Kedung Waringin menjadi penerima manfaat, dengan pendampingan langsung dari kader yang aktif memantau perkembangan gizi dan tumbuh kembang anak setiap minggu.

Agenda kegiatan pekanan ini bertujuan untuk memastikan bahwa anak-anak mengalami peningkatan status gizi yang optimal, dengan melakukan pencatatan rutin terhadap berat dan tinggi badan anak, serta melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pola konsumsi makan anak di rumah.

Menurut salah seorang kader kesehatan, pendekatan ini penting karena tidak hanya berfokus pada angka di timbangan, tetapi juga memahami kebiasaan makan anak, termasuk makanan apa yang mereka konsumsi, yang tidak disukai, serta tantangan yang dihadapi orang tua dalam memberikan makanan sehat di rumah.

"Evaluasi pekanan membantu kami mengetahui pola makan anak secara lebih detail. Dari situ kami bisa memberikan saran atau intervensi yang lebih tepat, misalnya menyesuaikan menu PMT atau memberi edukasi ke orang tua tentang variasi makanan," jelas salah seorang kader yang terlibat.

Evaluasi ini juga membuka ruang diskusi antara kader dan orang tua, terutama untuk mengidentifikasi masalah umum seperti anak yang pemilih makanan (picky eater), kurang nafsu makan, atau adanya kendala ekonomi yang mempengaruhi ketersediaan bahan makanan bergizi di rumah.

Melalui pendanaan zakat dari PT Paragon, program ini tidak hanya membiayai kebutuhan operasional, tetapi juga menyediakan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan materi edukatif yang membantu kader dan orang tua memahami pentingnya gizi seimbang. Ini merupakan wujud nyata bagaimana dana zakat perusahaan dapat berperan strategis dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama dalam mengatasi isu stunting yang masih menjadi tantangan nasional.

"Zakat bukan hanya soal berbagi, tapi juga bagian dari investasi sosial jangka panjang. Melalui program ini, kami ingin memastikan bahwa anak-anak Indonesia bisa tumbuh sehat dan cerdas," ujar perwakilan program.

Dengan sistem pemantauan pekanan yang konsisten dan pendekatan edukatif dari para kader, program ini diharapkan dapat memberikan dampak nyata dalam menurunkan risiko stunting di wilayah Kedung Waringin. Ke depan, model program seperti ini juga diharapkan dapat direplikasi di wilayah lain dengan dukungan lintas sektor, terutama dari lembaga zakat dan dunia usaha. (DT Peduli Bogor/Agus ID)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun