Mohon tunggu...
DT Peduli
DT Peduli Mohon Tunggu... Digital Marketing

Memberdayakan Umat dan memberikan peluang beramal

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Kisah Inspiratif Program Pemberdayaan Ekonomi Umat DT Peduli Kuningan

5 Agustus 2025   14:53 Diperbarui: 5 Agustus 2025   14:53 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

DTPEDULI.ORG | KUNINGAN -- Zakat, dalam esensinya, bukan sekadar pemberian sesaat. Ia adalah benih kebaikan yang, jika ditanam dan dirawat dengan benar, mampu menumbuhkan kemandirian dan martabat. Inilah yang kembali dibuktikan oleh DT Peduli Kuningan melalui Program Pemberdayaan Ekonomi Umat (PEU), yang bersinergi dengan Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Cigugur. Program ini menjadi jembatan transformasi, mengubah para penerima manfaat menjadi pelaku usaha yang berdaya, menjemput rezeki dengan tangan sendiri.

Pada Kamis (10/7/2025), tim DT Peduli Kuningan turun langsung ke lapangan untuk melakukan monitoring. Mereka menyapa dan mendampingi tiga dari sepuluh peserta binaan PEU di desa Babakan Mulya, Cipari, dan Cigugur. Kunjungan ini bukan sekadar formalitas, melainkan ajang evaluasi mendalam tentang perkembangan usaha, pemanfaatan alat bantu yang telah disalurkan, serta pendampingan spiritual yang tak kalah penting.

Jejak Perubahan Yayan Heryana: Dari Penjual Keliling Menjadi Produsen Bakso Sendiri

Di antara kisah-kisah inspiratif PEU adalah kisah Yayan Heryana. Sebelumnya, Yayan hanya berjualan bakso ikan milik orang lain, seolah terikat pada rantai pasok yang membatasi potensinya. Namun kini, roda kehidupannya berputar lebih cepat. Ia telah naik level: memproduksi sendiri bakso sapi buatannya, memperbaiki gerobak, bahkan mulai berjualan keliling dengan motor.

"Gaduh rerencangan orang Wonogiri, janten nanya-nanya resep. Dipasihan, teras dicobian. Alhamdulillah tiasa," ungkap Yayan dalam bahasa Sunda, yang berarti, "Punya teman orang Wonogiri, jadi sering tanya-tanya resep. Dikasih, lalu dicoba. Alhamdulillah bisa."

Kisah Yayan Heryana, Penerima Manfaat Program PEU DT Peduli dan KUA Kec. Cigugur, Kuningan (Sumber : DT Peduli)
Kisah Yayan Heryana, Penerima Manfaat Program PEU DT Peduli dan KUA Kec. Cigugur, Kuningan (Sumber : DT Peduli)

Berbekal bimbingan dari temannya, ia mulai bereksperimen dengan resep baru. Hasilnya, Yayan mampu memproduksi bakso sendiri, memutus ketergantungan dari suplai orang lain. Ia kini adalah produsen sekaligus penjual.

Meski menyadari ketatnya persaingan, semangatnya tak padam. Keyakinan bahwa rezeki sudah ada porsinya masing-masing menjadi kekuatan baginya.

"Nya di dieu oge nu icalan baso aya kana tujuh mah, tapi da rezeki mah tos aya nu ngatur. Alhamdulillah seep-seep bae," tuturnya. (Di sini juga yang jualan bakso ada sekitar tujuh orang, tapi rezeki sudah ada yang mengatur. Alhamdulillah selalu habis).

Yayan bahkan mulai memanfaatkan media sosial dan aplikasi pesan instan untuk memperluas jangkauan pembelinya, sebuah langkah adaptif di era digital.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun