"Tyo! Bangun, Yo! Udah siang!"
Samar-samar telinga gue mendengar suara Kak Tyco itu. Berat banget mata gue buat dibuka. Badan gue pun kayaknya tidak mau diajak bangun dari kasur. Emang ini jam berapa, sih? Kak Tyco sudah membangunkan gue aja.
"Apa sih, Kak? Gue masih ngantuk," jawab gue yang masih nyaman meluk bantal guling sambil sedikit meninggikan suara.
"Cepetan bangun! Lo mau ikut gue gak?"
"Ikut ke mana?
"Buruan lo sini keluar dulu!"
"Tinggal ngomong aja apa susahnya, sih?"
"Enggak. Lo keluar dulu sini! Biar lo bangun sekalian,"
Gue menyerah. Gue pun bangun dari kasur yang memberikan kenyamanan selama gue tidur. Mau ke mana si ini orang? Argh. Ganggu orang tidur aja. Gue lalu berjalan menuju pintu dengan mata terpejam. Terbuka atau terpejam sama aja, gue tidak bisa melihat apapun. Yang bisa gue lihat hanya satu, yaitu warna hitam.
"Ikut ke mana, sih?" Gue berkata masih dalam kekantukkan setelah membuka pintu kamar.