Mohon tunggu...
Mariya
Mariya Mohon Tunggu... Guru - Happy Teacher

Wanita yang mencintai dunia anak-anak. Mengabdikan diri dibidang pendidikan anak usia dini. Kumpulan video pembelajaran untuk anak usia dini : https://youtube.com/c/VideoSekolahKu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jodoh yang Tertukar

14 Mei 2021   23:06 Diperbarui: 15 Mei 2021   00:38 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

            Hari yang membuat Kirey dan keluarganya dag...dig...dug, akhirnya tiba. Hampir semalaman Mayra tidak bisa tidur nyeyak, hatinya  ikut berdebar menantikan esok hari. Sejujurnya hati itu sudah ikhlas, namun pikiran lain tiba-tiba terbersit, kapan hari itu akan dialaminya? Hari dimana dia akan dikhitbah dan dijadikan istri, duduk dipelaminan bak putri raja. Tak dipungkiri jika fitrahnya sebagai seorang perempuan juga meronta-ronta. Fitrah ingin menjadi istri, fitrah ingin menjadi ibu dan merawat anak-anaknya. Namun, Mayra sadar diri dengan keadaannya sekarang, siapa yang akan mau memperistrinya? Siapa yang mau repot-repot mempunyai istri yang hanya bisa duduk dikursi roda? Siapa? Itu yang selalu berkecamuk didalam hatinya. Dan  sisi hati lainnya berkata, "Akan ada waktunya itu Mayra, akan ada seorang laki-laki sholih yang tulus ikhlas mencintai tanpa melihat kondisimu. Ingat     tidak ada yang tidak mungkin jika Allah bekehendak. Kun Fayakun, jadilah!...maka jadi." Mayra selalu yakin dengan bisikan ini.

"Assalamualaikum..." terdengar salam, ternyata rombongan keluarga ikhwan sudah tiba.

"Waalaikumsalam..."  Ucap bunda Kirey sembari mempersilakan tamu yang dinanti-nantinya itu untuk masuk keruang tamu.

Kirey yang mendengar bundanya menyambut tamu, merasakan jantungnya berdegup lebih kencang. Mayra pun ikut merasakan debaran yang tak biasa itu. Mereka saling menenangkan, mengaikatkan jalinan jemari saling menggenggam erat, saling mentransfer energi positif. Melihat itu, sang bunda tersenyum bahagia, betapa karunia dari Allah SWT mempunyai anak-anak sholihah yang saling menyayangi satu dengan yang lainnya, saling mendukung kebahagiaan saudaranya.

"Hey...anak-anak  Bunda yang cantik, ayo ke depan, temui tamunya. Kirey, Fachri sudah menunggu di depan tuh," ujar bunda dengan nada meledek Kirey. Kirey hanya senyum-senyum, namun hatinya bergemuruh hebat, tangannya mulai gemetar.

"Bunda, Kirey masih menunggu Ustazah Lisa..," ucap Kirey. Ustazah Lisa adalah murabbiyah Kirey. Selama ini Kirey dan Mayra mengaji atau lebih tepatnya mengikuti tarbiyah. Murabiyyah Kirey dan Mayra orang yang berbeda, karena mereka sudah berbeda tingkatan. Mayra lebih senior dari Kirey karena sudah mengikuti kajian lebih dulu. Dari ustazahnya inilah Kirey diproses taaruf. Fachri calon dari Kirey ini datang ke ustaz Rozy, suami ustazah Lisa untuk dicarikan wanita yang sholihah untuk menjadi pendamping hidupnya. Setelah pemikiran panjang, sepasang suami istri itu akhirnya menjatuhkan pilihan pada Kirey diantara mutarrabbi ustazah Lisa yang cukup banyak itu. Dan gayung pun bersambut, hingga pada tahap khitbah ini.

"Assalamualaiku..." terdengar sepasang suara mengucapkan salam, memecah keheningan di ruang tamu tersebut.

"Waalakumsalam..." serentak sambutan salam pun terdengar dari orang-orang yang sedari tadi berada di ruang tamu yang ber-ornamen modern itu. Bingkai-bingkai foto dan tatanan ruang yang intagramable menjadi tema khusus di ruang yang cukup luas dan asri itu.

"Nah itu, Ustazah Lisa dan suaminya sudah datang." Ujar Kirey hampir bersamaan dengan Mayra. Terdengar bunda menyambut sepasang suami istri itu. Dan tak berapa lama, bincang-bincang antar dua keluarga besar yang ditengahi ustaz Rozy dan istrinya itu dimulai. Sesekali terdengar gelak tawa dari mereka. Mayra dan Kirey masih setia menguping pembicaran itu dari ruang tengah yang hanya disekat dengan lemari hias yang unik. Hingga akhirnya pembicaraan itu sudah selesai. Saat yang ditunggu-tunggu  Fachri dan keluarganya pun tiba, melihat calon istri dari Fachri. Kirey sudah bersiap-siap dengan gemuruh hati bagai badai. Mayra pun mencoba menenangkan hati Kirey dengan tetap  berada disampingnya. Bunda pun menemui Kirey dan Mayra untuk mengajak keluar menemui para tamu. Kirey melangkah seakan kakinya tak menapak di lantai, sambil memilin jilbab panjangnya, Kirey memantapkan kaki mengikuti langkah sang bunda yang sudah mendorong kursi roda sang kakak menuju ruang tamu.

"MasyaAllah cantiknya...lebih cantik dari fotonya ya Fachri?," kagum ibu Fachri melihat sosok Kirey yang berbalut gamis ungu muda serasi dengan jilbab syar"inya. Tanpa dikomando mata Fachri pun melihat sosok Kirey yang sudah duduk didepannya, tatapan mereka bertemu dan saling menunduk karena malu.

Namun, kepala Fachri terangkat kembali, netra itu tajam beralih menatap sosok Mayra. Tatapan keduanya cukup lama bertemu, hingga Kirey sadar, itu tatapan bukan tatapan biasa. Kirey mulai merasakan hal yang aneh pada diri Fachri dan Mayra. Begitu pula orang-orang di sekitarnya mulai menyadari keanehan tersebut. Hingga...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun