Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Hukum Adalah Panglima: Saat Nadiem Makarim Menjadi Tersangka dalam Skandal Chromebook

5 September 2025   12:09 Diperbarui: 5 September 2025   12:09 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika terbukti Nadiem tidak menikmati secara pribadi hasil proyek ini (tidak ada mens rea), namun melalui kekuasaannya lalai atau gagal mengawasi, maka pertanggungjawaban tetap diperlukan atas dampak massal tersebut---negara dirugikan dan masyarakat mendapat efek domino dari pengadaan yang mungkin tidak sesuai manfaat.

Ini bukan sekadar soal "kasihan kepada tersangka", melainkan soal menjaga ritme keadilan: bila ada korupsi lanjut lemah karena intervensi politik (seperti yang dialami Hasto dan Tom Lembong), kita merusak fondasi pemberantasan korupsi. Hukum harus berlaku adil---baik kepada elite maupun rakyat biasa.

Pemeriksaan Selama Proses Penyidikan

Nadiem telah dipanggil dan diperiksa di Kejaksaan (23 Juni: 12 jam pemeriksaan sebagai saksi)  dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pun memintai keterangannya dalam penyelidikan terpisah terkait pengadaan Google Cloud .

Meski demikian, Nadiem melaporkan keterbukaannya untuk ikut dalam proses hukum dan pemeriksaan lanjutan .

Titik Uji Integritas Negara

Hukum harus menjadi panglima. Jika bukti menunjukkan kelalaian hukum oleh seorang pemimpin berpengaruh, penegakan hukum harus sesuai struktur, tanpa kompromi politik.***MG

---

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun