Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Ternyata Penghambat Investasi Bukan Hanya Preman: PR Besar Indonesia Menuju Iklim Investasi Sehat

16 Mei 2025   11:00 Diperbarui: 16 Mei 2025   11:00 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Premanisme Investasi (RMOL)

---

Apa yang Harus Dilakukan Indonesia?

Untuk membenahi iklim investasi, kita tidak cukup hanya dengan mengeluarkan regulasi. Butuh tindakan nyata, yaitu:

1. Penegakan hukum tegas terhadap pemerasan dan pungli, baik oleh preman maupun oknum lembaga resmi.

2. Mereformasi birokrasi di tingkat daerah dan pusat dengan sistem digital, transparan, dan berorientasi layanan.

3. Mendorong keterbukaan informasi dan akuntabilitas, termasuk dalam penunjukan kontraktor, pengadaan, dan evaluasi proyek.

4. Membangun sistem pengawasan eksternal yang tidak bisa dikendalikan oleh elite lokal atau aktor politik.

5. Mengembangkan insentif fiskal dan non-fiskal yang adil dan tepat sasaran, tanpa birokrasi rumit.

---

Investasi Tak Akan Datang Jika Masih Tak Aman

Kasus Chandra Asri adalah peringatan bahwa iklim investasi bukan soal dokumen dan pajak saja. Keamanan, kepastian hukum, dan perlindungan dari pemalakan harus jadi prioritas.

Jika Indonesia ingin menjadi pusat ekonomi di Asia Tenggara, kita harus membenahi bukan hanya infrastrukturnya, tetapi juga mentalitas aparat dan struktur hukum yang menopang investasi. Hanya dengan membangun ekosistem yang bersih, adil, dan transparan, investasi bisa tumbuh, dan kesejahteraan rakyat ikut naik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun