Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Ternyata Penghambat Investasi Bukan Hanya Preman: PR Besar Indonesia Menuju Iklim Investasi Sehat

16 Mei 2025   11:00 Diperbarui: 16 Mei 2025   11:00 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Premanisme Investasi (RMOL)

Menurut World Competitiveness Ranking 2024 yang dirilis IMD, Indonesia berada di posisi ke-34 dari 64 negara---turun dibanding tahun sebelumnya. Masalah utama? Regulasi yang tidak konsisten, birokrasi yang lambat, dan kepastian hukum yang rendah.

Dalam survei Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) terhadap investor domestik dan asing, birokrasi yang ribet, pungutan liar, dan ketidakpastian hukum menjadi tiga alasan utama investor enggan menanam modal di Indonesia.

---

Korupsi Masih Menjadi Batu Sandungan

Berdasarkan data Transparency International, skor Indeks Persepsi Korupsi (CPI) Indonesia tahun 2024 hanya 37/100---jauh dari cukup. Ini menandakan korupsi masih menjadi momok yang membayangi sektor publik dan swasta.

Yang lebih mengkhawatirkan, korupsi kini tidak hanya terjadi di "atas", tapi juga merata hingga tingkat pelayanan publik di daerah. Ini menciptakan ekosistem investasi yang penuh jebakan, di mana investor harus "membayar" untuk sekadar mendapat hak yang seharusnya otomatis mereka miliki.

---

Belajar dari Negara Lain

Beberapa negara berhasil keluar dari perangkap ini, dan Indonesia bisa meniru langkah-langkah mereka:

Rwanda: Negara ini menerapkan sistem pelayanan satu pintu yang transparan dan menindak tegas segala bentuk pungutan liar. Hasilnya, Rwanda melonjak ke posisi 38 dalam Ease of Doing Business versi World Bank.

Vietnam: Menjadi magnet investasi di Asia Tenggara berkat kepastian hukum, iklim politik stabil, serta insentif fiskal yang kompetitif.

Georgia: Negara kecil di Eropa Timur ini sempat tenggelam dalam korupsi, namun reformasi besar-besaran membuatnya kini jadi salah satu negara paling ramah investor di dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun