Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kemeriahan Pakaian Adat di Hari Kemerdekaan, Simbol Kebangkitan Negara Nusantara?

18 Agustus 2019   07:38 Diperbarui: 18 Agustus 2019   07:59 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: detik. Com

Ada kemeriahan berbeda dalam perayaan kemerdekaan di Istana Negara. Selain simbol nasionalisme diperagakan,  juga para peserta upacara bendera menggunakan pakaian adat dari daerah masing - masing. Untuk tahun ini Presiden Jokowi menggunakan pakaian adat dari Bali.

Nampaknya pada masa pemerintahan Jokowi ini, dimulai dari tahun kemarin, simbol keragaman lewat pakaian adat menjadi tambahan branding nasionalisme. 

Biasanya para peserta dan pejabat yang mengikuti upacara kemerdekaan menggunakan pakaian nasional berupa pakaian batik atau jas lengkap. Aneka pakaian adat umumnya di gunakan hanya saat peringatan R.A Kartini sebagai tokoh emansipasi wanita.

Mengapa simbol keragaman adat dan kultur ini secara demonstratif di tunjukkan akhir - akhir ini? Apa alasan yang ingin ditunjukkan dengan simbolisme tersebut di hari kemerdekaan ini?

Sebenarnya reaksi ini tidaklah terlalu sulit dimengerti. Untuk saat ini  sebagai bangsa, kita mengalami tantangan serius gerakan  ekslusififisme  dan penyeragaman yang mengarah pada sikap radikalisme dan tidak menghargai toleransi terhadap keanekaragaman dan kepercayaan berbeda.

Bahkan Pancasila sebagai dasar negara yang diyakini para bapak bangsa seolah kembali dipertanyakan. 

Kelihatannya dalam situasi seperti ini, para anak bangsa yang masih meyakini Bhineka Tunggal Ika sebagai tanda pengenal bangsa dan Pancasila sebagai dasar negara coba melawan ekslusififisme, intoleransi dan radikalisme tersebut dengan simbol keanekaragaman lewat pakaian. 

Jati diri sebagai negara Nusantara dengan aneka budaya, suku dan agama ingin direpresentasikan dengan keanekaragaman pakaian adat tersebut.

Sebagai bangsa yang mencintai negara ini, tentu gerakan mengembalikan jatidiri ini patut kita apresiasi dan dukung. 

Hanya saja simbolisme lewat pakaian adat Nusantara ini jangan hanya menjadi simbol pada saat upacara kemerdekaan belaka. Sikap toleransi, inklusif, dan menghargai serta menghormati perbedaan dan keragaman harus juga ditunjukkan dalam kehidupan sehari - hari kita.

Hanya dengan penghayatan seperti itulah kita bisa harapkan upacara peringatan kemerdekaan tersebut akan berlangsung lama lagi dan diharapkan bangsa ini menjadi abadi sebagai NKRI.***MG

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun