Manuver politik memang sangat cocok disamakan dengan permainan catur. Setiap bidak bergerak, apalagi kalau yang digerakkan itu menteri atau ratu maka posisi dan strategi akan berubah.
Dengan kacamata ini kita bisa melihat dan menelaah gerak politik para politikus akhir - akhir ini.
Awalnya ada isu setelah pertemuan Jokowi dan Prabowo maka disusul kabar pertemuan Jokowi - Prabowo - Megawati dihembuskan oleh Gerindra.Â
Namun rupanya pertemuan segitiga itu tidak terjadi, karena realita yang terjadi yang bertemu hanya Prabowo dan Megawati. Sedangkan Jokowi absen. Apa artinya ini?
Sementara itu ada gerakan lain di seberang. Surya Paloh sebagai Ketum dan pendiri Nasdem pada saat yang sama bertemu dengan Anies dan menyatakan akan mendukung Gubernur DKI ini jika nanti 2024 mencalonkan diri sebagai sebagai Capres. (Detik.com)
Walau kalau dilihat dari kancah pertandingan catur, dua hal ini seperti permainan catur di dua meja catur berbeda, namun apakah benar demikian? Tidakkah itu permainan di meja catur yang sama? Apakah ini ada kaitannya?
Untuk menjawab pertanyaan pertama mengenai ketidakhadiran Jokowi di pertemuan Prabowo - Megawati, bisa diduga ada dua makna.
Pertama, nampaknya Jokowi saat ini sudah bukan "petugas partai". Sebagai presiden terpilih, walau dia didukung PDIP, namun Jokowi sudah bisa berdikari dalam sikap dan strategi politiknya.Â
Dengan tidak hadir dalam pertemuan tersebut, kelihatan juga harga tawar Jokowi cukup tinggi di hadapan PDI-P.
Lalu pertanyaan yang menyangkut pertemuan Surya Paloh sebagai representasi Nasdem dengan Anies apa sebenarnya artinya.
Ada yang melihat pertemuan itu adalah manuver Nasdem akibat kedekatan PDIP dan Gerindra yang ditandai pertemuan Prabowo dan Megawati.Â
