Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Kerja di KPK Itu Keren!

7 Juli 2019   16:57 Diperbarui: 7 Juli 2019   17:21 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: merahputih.com

Hampir semua anak kecil pernah ditanya kalau nanti sudah besar mau jadi apa? 

Pasti kebanyakan akan menyebabkan posisi - posisi keren yang biasanya jadi favorit perkerjaan. Dan hampir pasti tidak ada yang mengatakan dengan mata berbinar, "Mau bekerja di KPK!".

Mengapa?

Pertama, karena pasti banyak yang belum tahu apa itu KPK. Lalu nampaknya bekerja di lembaga antikorupsi seperti KPK memang membutuhkan syarat ekstra. 

Namun, jika anak kecil atau anak muda mungkin tidak tertarik, tapi para orang tua dan pensiunan justru mendambakan bekerja di lembaga anti rusuah itu.

Lihat saja, sampai ditutupnya masa pendaftaran sudah lebih dari 300 orang kandidat yang bersedia untuk menjadi komisioner di lembaga yang ditakuti para koruptor itu. Bahkan lembaga - lembaga hukum seperti kepolisian dan kejaksaan sampai secara khusus mempersiapkan orang terbaiknya untuk mencalonkan diri.

Nampaknya semakin lama para calon pimpinan KPK semakin banyak peminatnya. 

Dulu di awal - awal berdirinya KPK, pernah panitia penyeleksi kesulitan menjaring kandidat. Sampai - sampai harus promosi dan melakukan head hunter untuk mendapatkan calon pimpinan yang tepat.

Tetapi masa paceklik para calon pimpinan KPK itu kelihatannya sudah berakhir. Ada kesan bahwa posisi komisioner KPK menjadi posisi yang cukup diminati.

Ada beberapa alasan yang  bisa ditemukan di sini mengapa cukup banyak yang tertarik?

Pertama, rupanya posisi ini dianggap sebagai posisi yang cukup prestisius. Memang nama - nama para komisioner KPK sering kali masuk dalam media. Hal itu disebabkan oleh sepak terjang lembaga ini dalam memberantas para koruptor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun