Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Partai Demokrat Talak Tiga dengan Koalisi 02

8 Juni 2019   08:03 Diperbarui: 8 Juni 2019   08:04 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: detik.com

Demokrat menyebut hubungan dengan Koalisi Adil Makmur yang mengusung paslon 02 Prabowo-Sandiaga terganggu. PD pun merasa tidak lagi berkoalisi dengan 02.

"Hubungan antara Partai Demokrat dengan Koalisi 02 memang agak terganggu terutama pasca hari-hari terakhir, Bu Ani pun menjadi korban, dirundung oleh pendukung 02 dan terakhir juga apa yang terjadi di Cikeas, saat Prabowo bertemu dengan Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono), mengucapkan belasungkawa tapi akhirnya menjadi politik, mengotori suasana duka dan itu tentunya akan membuat suasana tak nyaman," kata Kadiv Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, Sabtu (8/6/2019).

Pernyataan ini bagai talak tiga dari Partai Demokrat dalam hubungan mereka dengan koalisi Prabowo - Sandi.

Sebenarnya sudah cukup lama hubungan antara Partai Demokrat dan koalisi 02 ini tidak akur. Bahkan boleh dikatakan sejak awal ada kesan terjadi "kawin paksa" di antara mereka.

Kita masih ingat bagaimana Demokrat lah partai terakhir yang menentukan sikap untuk bergabung ke koalisi 02. 

Hal itu itu terjadi setelah partai besutan SBY ini gagal membentuk koalisi ke tiga yang mau mengusung AHY. 

Pada saat sudah bergabung pun nampaknya Demokrat  sengaja bermain dalam strategi "dua kaki". 

Dengan alasan bahwa karena kali ini pemilu serentak Pileg dan Pilpres, satu kaki mendukung Prabowo, tapi juga membolehkan para caleg mereka mendukung Jokowi jika diwilayahnya memang pendukung Capres 01 itu dominan.

Pada masa kampanye pun koalisi 02 sempat mempertanyakan keseriusan Demokrat mendukung mereka karena di awal kampanye SBY tidak segera turun di kancah kampanye. Memang pada akhir kampanye SBY ikut serta, tapi kemudian berhenti karena penyakit yang diderita ibu Ani Yudhoyono.

Memang nampaknya chemistry antara Partai Demokrat dengan partai koalisi lain di barisan pendukung Prabowo ini tidaklah sama. Bahkan secara terbuka SBY pernah mengkritik cara koalisi ini menyelenggarakan kampanye Akbar yang dinilai SBY terlalu ekslusif.

SBY juga secara tegas menarik orang Demokrat dari BPN ketika sudah mulai santer seruan kecurangan dari kubu 02 dan seruan People Power mulai dikumandangkan oleh Amin Rais. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun