Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

"Menunggu Godot" Pertemuan Jokowi dan Prabowo

1 Juni 2019   08:45 Diperbarui: 1 Juni 2019   08:52 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: Kompas.com

Pertemuan Prabowo dan Jokowi dinanti tetapi sampai saat ini hal itu tidak pasti. 

Padahal semua pihak mengharapkan pertemuan tersebut karena diyakini dengan adanya pertemuan Jokowi dan Prabowo maka tegang dan panasnya suhu politik saat ini pasti akan teratasi.

Jokowi sendiri sedari awal sudah berusaha untuk mencari cara agar pertemuan ini bisa terlaksana. 

Dengan menunjuk Luhut Panjaitan sebagai senior Prabowo di Kopassus, Jokowi berharap ada jembatan yang bisa dipakai sebagai langkah awal pertemuan tersebut.

Namun strategi ini kelihatannya tidak berhasil. Buktinya sampai saat ini pertemuan tersebut tidak terwujud.

Juga wakil Presiden JK sudah bertemu secara pribadi dengan Prabowo. Kita tidak tahu apa hasil pertemuan itu. 

Tapi setelah pertemuan JK dan Prabowo, nampaknya tidak ada rencana pasti kapan Jokowi dan Prabowo bisa bertemu.

Agak mengherankan memang, mengapa kedua tokoh ini sulit bertemu untuk saat ini. Padahal, sebelumnya nampak Jokowi dan Prabowo sering terlihat akrab. 

Kita tentu masih ingat bahwa ketika terjadi ketegangan politik yang melibatkan Jokowi dan SBY, Jokowi justru bertemu dengan Prabowo. Saat itu Jokowi melakukan kunjungan ke rumah Prabowo dan sempat berkuda bersama.

Mengapa saat ini pertemuan itu sulit dilaksanakan?

Dalam hal ini kita tidak pernah mendengar langsung dari Prabowo mengapa dia masih enggan bertemu dengan Jokowi.

Reaksi atas keinginan Jokowi untuk bertemu dengan Prabowo justru kita dengar dari politikus yang ada di sekitar Prabowo. 

Ada beberapa jawaban dan alasan yang telah mereka kemukakan sehubungan dengan ajakan pertemuan Jokowi tersebut.

Alasan pertama yang mengemuka adalah, kubu Prabowo tidak mau ajang pertemuan itu dipakai sebagai lobby politik yang mengendorkan seruan dan tuntutan mereka atas hasil Pilpres yang mereka anggap penuh kecurangan.

Jawaban lain yang pernah diungkapkan adalah, kalau benar Jokowi mau bertemu dengan Prabowo, tidak perlu perantara, tapi Jokowi langsung bertemu dengan Prabowo. Bahkan tawaran ini pernah dikatakan oleh Sandi.

Nah, di sini publik kemudian menunggu, kapan Jokowi menghubungi langsung Prabowo? Dan kalau Jokowi tidak mau menghubungi langsung, mengapa? 

Sehubungan dengan ini, JK sebagai Wapres pernah berkata, bahwa lebih elok kalau tokoh yang kalah lah yang ambil inisiatif untuk menghubungi pihak yang menang. 

Kalau keterangan dari JK ini adalah alasan bahwa Jokowi tidak mau langsung menghubungi Prabowo maka rasanya akan sulit terwujud, karena sampai saat ini Prabowo belum mau mengakui kekalahannya.

Dalam kondisi seperti ini, sebagai rakyat biasa, kita tidak ingin ketegangan politik ini terus berlanjut. Pertaruhan atas situasi panas ini untuk bangsa sangatlah mahal.

Kita mengerti ada fatsun - fatsun politik yang menjadi pegangan kedua pihak, namun rasanya tidak ada nilai yang lebih besar dari kesatuan, kedamaian dan kebersamaan bangsa ini.

Dalam situasi seperti inilah, kenegarawanan dan kedewasaan para elit politik diuji. 

Apakah mereka memang benar memikirkan nasib bangsa atau hanya membela kepentingan sesaat berdasarkan kelompok dan pribadi saja.

Jangan sampai penantian pertemuan antara Jokowi dan Prabowo ibarat kita sedang "Menunggu Godot". 

Seperti sebuah sebuah drama hasil karya Samuel Beckett, di mana dua karakter, Vladimir dan Estragon, menunggu kedatangan seseorang bernama Godot yang tidak pernah kunjung datang.***MG

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun