Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Kubu Prabowo Panik: Boikot Pemerintah, Tolak Bayar Pajak

15 Mei 2019   19:26 Diperbarui: 15 Mei 2019   19:45 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: detik.com

Manufer yang dilakukan oleh kubu Prabowo semakin gencar. Setelah dalam simposium Prabowo menyatakan menolak hasil Pemilu, kemudian Priyo Budi Santoso mengancam menarik semua saksi, kini Poyuono dari Gerindra menyerukan memboikot pemerintah.

Poyuono bukan hanya menyerukan untuk tidak mengakui Pemerintah, tapi juga mengajak warga yang memilih Prabowo untuk menolak membayar pajak.

Ini nampaknya menjadi kelanjutan dari manuver - manuver sebelumnya.

Melihat segala pernyataan kubu Prabowo akhir - akhir ini sangat membingungkan. Pernyataan yang mereka sampaikan kadang - kadang saling bertentangan dan kontradiksi satu sama lain. 

Satu sisi, Prabowo mengatakan tidak akan melawan kontitusi dan taat pada peraturan, tapi juga menolak untuk membawa bukti kecurangan pada MK.

Pada satu kesempatan Prabowo mengajak para pengikutnya untuk mengawal suara dengan ketat, tapi di lain kesempatan kubunya menyatakan menarik semua saksi dari acara rekapitulasi.

Prabowo sudah 4 kali mengklaim kemenangan, tapi juga dia menyerukan untuk mengulangi Pemilu.

Kubu ini menolak hasil Pilpres, tapi menerima hasil Pileg yang diselenggarakan secara serentak pada Pemilu kali ini.

Prabowo menyatakan masih percaya KPU tapi berulangkali menuduh KPU tidak transparan, berat sebelah dan curang.

Semua ini sungguh menunjukkan betapa tidak konsistennya kubu Prabowo. 

Nampaknya keinginan untuk menang sudah sampai di ubun-ubun sehingga segala sesuatu yang tidak mendukung hal itu ditolak. Walaupun mereka tidak punya data yang bisa ditunjukkan.

Sikap untuk tidak mau menerima kekalahan ini nampaknya menular ke semua lini di kubu ini.

Kembali pada seruan tidak mengakui Pemerintah dan memboikot untuk membayar pajak. 

Nampak nya seruan ini menunjukkan kepanikan karena semua strategi lain tidak sesuai dengan rancangan. Dan seruan kepanikan ini sungguh berbahaya karena seruan menolak Pemerintah dan  boikot ini bisa mengarah pada upaya untuk memprovokasi masyakarat melawan pemerintah yang sah. ***MG

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun