Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Simposium Daur Ulang Kecurangan

14 Mei 2019   19:00 Diperbarui: 14 Mei 2019   19:11 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: detik.com

Saat disampaikan oleh Sandiaga Uno bahwa kubu Prabowo akan mengadakan acara buka - bukaan data kecurangan yang mereka ketahui, ada terbersit harapan.

Terus terang, mendengar hal itu Penulis punya harapan besar bahwa mereka sungguh - sungguh mempunyai bukti baru yang valid dan bisa dipertanggungjawabkan.

Selain harapan, terselip juga kecurigaan, jangan - jangan acara itu hanya daur ulang dari informasi kecurangan tanpa data jelas seperti yang sudah dipaparkan di diberbagai kesempatan oleh  kubu Prabowo.

Setelah acara "buka - bukaan" yang dibungkus dalam acara simposium itu digelar, harapan itu jadi sirna, kecurigaanlah yang justru menjadi nyata.

Dalam acara simposium yang dihadiri oleh para anggota koalisi itu nampaknya lebih sebagai pemaparan atau lebih tepatnya curhat kecurangan dengan ungkapan daur ulang. 

Mereka kembali mengungkapkan soal tuduhan daftar pemilih palsu, berpihaknya ASN dan salah input di situng KPU. Jadi tidak ada isu baru, apalagi pemaparan data valid yang baru untuk mendukung tuduhan kecurangan itu.

Ahli - ahli yang memaparkan kecurangan itu  juga adalah mereka dari internal kubu Prabowo sehingga independensi dari para presenter tersebut juga patut dipertanyakan.

Nampaknya simposium pemaparan kecurangan tersebut  lebih merupakan upaya mencari panggung politik daripada usaha untuk mencari kebenaran seperti yang selalu kubu Prabowo gadang - gadangkan.

Jadi dalam hal ini, seperti kata ketua Bawaslu, jika ada kecurangan, bawalah ke Bawaslu agar bisa ditangani, jangan bawa pada panggung wacana yang bisa memprovokasi. ***MG

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun