Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Prabowo Janjikan Pensiun dan Sejahterakan Koruptor

8 April 2019   11:51 Diperbarui: 8 April 2019   11:56 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: detik.com

Betapa berat menjadi pendukung Prabowo. Setiap kali dia berbicara di depan umum hampir pasti ada pernyataan kontroversial yang harus diklarifikasi oleh tim pemenangannya.

Begitu juga pada kampanye Akbar kampanyenya di GBK.  Pada saat berorasi ia menjanjikan program pensiun dalam usaha pemberantasan korupsi. 

Saat itu dia bertanya pada para pendukungnya, "Ya bolehlah kita sisihkan untuk pensiun, boleh enggak? Untuk dia pensiun? Berapa? Kita tinggalnin berapa? 5 persen? 5 persen? 3 persen? Nggak boleh?" kata dia dalam kampanye akbar di Stadion Glora Bung Karno (GBK) Jakarta, Senin (7/4/2019). 

Entah apa yang terlintas dalam pikiran Prabowo ketika ia menawarkan program pensiun pada para koruptor itu.

Sebelumnya dia justru secara berapi - api mengatakan bahwa korupsi di Indonesia sudah stadium 4, sudah sangat parah, dan bertekad mengejar para koruptor itu sampai kutub Utara dan Padang pasir.

Janji - janji yang kontroversial dan saling bertolak belakang ini menunjukkan, Prabowo sebenarnya sudah kehabisan ide untuk menunjukkan bahwa dia punya program yang lebih bagus dari Capres Petahana. 

Mungkin, sebenarnya dia ingin menawarkan program yang baru dan original, namun yang keluar justru kontroversial dan nyeleneh.

Seperti program pensiun dan menjamin kehidupan koruptor yang bertobat. Tentu tidak pernah hal itu dilaksanakan oleh siapapun di dunia nyata ini. 

Ide itu benar- benar original, Namun apakah hal itu bisa membersihkan korupsi?

Tentu jawabannya TIDAK. Para koruptor justru harus dibersihkan dengan hukuman yang berat serta memiskinkan mereka dengan merampas semua hasil korupsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun